REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Palang Merah Indonesia (PMI) berduka saat pandemi COVID-19 karena relawan terbaik PMI Kota Sukabumi Lilik Suhaeli meninggal dunia pada Kamis, saat menjalankan tugas sebagai pejuang kemanusiaan.
"Almarhum meninggal sekitar pukul 06.30 WIB, saat itu beliau sedang menjalani piket sebagai petugas posko dalam pelayanan respons PMI baik pelayanan COVID-19, bencana alam, maupun pertolongan pertama dan ambulans," kata Ketua PMI Kota Sukabumi Suranto Sumowiryo di Sukabumi, Kamis.
Informasi yang dihimpun, sebelum meninggal ayah dari tiga orang putra itu pada Rabu (3/6), sekitar pukul 19.00 WIB, datang ke markas PMI kota Sukabumi yang kebetulan bagian piket malam sebagai petugas posko.
Sekitar pukul 21.00 WIB ia melaksanakan tugas keposkoan, seperti melaporkan kondisi melalui pesawat handy talkie (HT) dan memantau informasi melalui jaringan media sosial PMI setempat, dan tidur untuk istirahat.
Pada Kamis, sekitar pukul 05.00 WIB, Lilik bangun dan melaksanakan Shalat Subuh dengan sejumlah relawan lainnya, setelah itu membersihkan sampah di ruangan posko dan membuang ke dekat pos keamanan.
Selanjutnya, pada pukul 06.00 WIB ia mandi dan sempat mengobrol dengan relawan, namun pukul 06.30 WIB saat hendak memindahkan mobil ke parkiran samping dan pamit kepada rekannya, tiba-tiba terjatuh dan tidak sadarkan diri. Rekan sesama relawan yang melihat kejadian itu, langsung memberikan pertolongan pertama sesuai prosedur.
Nyawa salah satu relawan terbaik PMI itu tidak berhasil diselamatkan, sedangkan untuk memastikan bahwa yang bersangkutan meninggal dunia, jenazahnya dibawa ke Rumah Sakit Islam Assyifa Kota Sukabumi.
Beberapa hari sebelum meninggal dunia, almarhum sempat memberikan bantuan kepada korban tanah longsor di Kecamatn Gunungpuyuh dengan mengevakuasi korban, kemudian secara rutin melakukan penyemprotan disinfektan untuk membantu pemerintah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Selama ini almarhum tidak pernah mengeluh sakit dan menurut keluarga tidak punya riwayat penyakit, Lilik meninggal diduga karena serangan jantung dan tidak ada kaitannya dengan infeksi COVID-19," tambahnya.
Di mata Suranto dan rekan-rekannya, almarhum yang beberapa tahun ini mengabdikan diri sebagai relawan PMI Kota Sukabumi dinilai sosok yang rajin, mudah bergaul dan peduli, bahkan setiap tugas dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab serta tidak pernah mengeluh.
Jenazah almarhum dikebumikan tidak jauh dari rumah keluarganya di Kampung Ciseureuh, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi. Lilik Suhaeli yang beralamat di Gang Jeruk, RT03/01, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi meninggalkan seorang istri dan tiga putra.
Prosesi pemakaman almarhum dihadiri Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi yang sempat memberikan penghormatan terakhir dan mengucapkan terima kasih kepada almarhum yang telah ikut berjuang bersama PMI dan Pemkot Sukabumi dalam upaya percepatan penanganan COVID-19.