REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemerintah Banda Aceh akan melakukan swab massal kepada 1.300 penduduk yang berdomisili di wilayah Kota Banda Aceh. Tes ini dilakukan dalam upaya menuju tatanan baru atau new normal.
"Salah satu persyaratan untuk melaksanakan new normal adalah kita perlu melakukan swab kepada 1.300 warga di Kota Banda Aceh atau 0,5 persen penduduk dari jumlah sekitar 260 ribu jiwa," kata Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman di Banda Aceh, Kamis (4/6) di sela-sela peluncuran swab massal yang merupakan program kerja sama Pemerintah Kota Banda Aceh dengan Universitas Syiah Kuala di Banda Aceh.
Ia menjelaskan bahwa swab tersebut akan dilakukan kepada seluruh elemen masyarakat seperti sopir mobil, tenaga keamanan dan lainnya. "Kita sangat siap untuk menerapkan new normal. Jika nanti Banda Aceh diberikan kesempatan untuk menerapkan new normal kita siap, apalagi disini Rektor Unsyiah yang membantu dan pakar-pakar lainnya," katanya.
Wali Kota Banda Aceh juga mengatakan saat ini di wilayah Kota Banda Aceh tidak ada pasien yang terjangkit Covid-19 atau pun PDP. "Saat ini ada 58 ODP di Banda Aceh, dari bandara pihak pemkot telah mendeteksi para pendatang ke Kota Banda Aceh. Setiap daerah juga sudah menetapkan peraturan jika ingin masuk harus ada surat pengantar kesehatan agar kita bisa tahu para pendatang dan mengarahkan untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari," katanya.
Ia juga mengatakan pemerintah kota akan menguatkan protokol kesehatan. Ia juga meminta dukungan kepada masyarakat untuk melakukan hal tersebut agar Banda Aceh bisa menerapkan new normal.
Rektor Unsyiah Prof Samsul Rizal mengatakan pada hari peluncuran pemeriksaan swab tersebut, sebanyak 25 orang mengikuti pemeriksaan RT PCR di Balai Kota Banda Aceh. Pemeriksaan swab tersebut dilakukan oleh petugas laboratorium Unsyiah bekerja sama dengan pemerintah kota Banda Aceh.
"Insya Allah dalam satu pekan kita akan melakukan pemeriksaan kepada 1.300 orang di wilayah Kota Banda Aceh," kata Rektor Unsyiah.
Ia menjelaskan dalam sehari Unsyiah bisa melakukan pemeriksaan 384 spesimen per hari. Hasilnya bisa didapatkan dalam waktu 5 jam. "Kita memiliki dua mesin yang bisa bekerja, dan satu mesin 96 spesimen, yang pagi nanti kita proses siang dan yang siang hari kita proses sore hari," kata Samsul Rizal.
Samsul Rizal juga mengatakan, setelah mendapatkan hasil swab nantinya akan diberitahukan kepada pemerintah kota serta BNPB. Ia menjelaskan, saat ini ada sekitar 10 tenaga ahli serta dibantu juga oleh pihak rumah sakit dan Puskesmas.