REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur (Jatim) mencatat jumlah pasien terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona jenis baru di wilayah setempat sampai Senin (1/6) mencapai 4.920 orang.
"Pada hari ini hingga pukul 17.00 WIB tambahan kasus barunya sebanyak 95 orang," ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Jatim, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya, Senin malam.
Khusus di Surabaya Raya, masing-masing pasien terkonfirmasi positif Covid-19, yaitu Surabaya sebanyak 2.633 orang atau tambahannya 25 orang, diikuti Sidoarjo 664 orang atau bertambah sembilan orang, serta Gresik 178 orang atau bertambah lima orang.
Tambahan kasus baru untuk daerah lain, yakni Kota Batu sebanyak 14 orang, Lamongan tiga orang, Kabupaten Malang dua orang, Kabupaten Kediri empat orang, Nganjuk dua orang, Bondowoso empat orang, Trenggalek dua orang, Jember dua orang, Kota Mojokerto empat orang, Jomban 11 orang dan Bojonegoro empat orang.
Kemudian, masing-masing satu orang berasal dari Kota Madiun, Kota Malang, Pacitan dan Kabupaten Mojokerto. Sementara itu, terdapat sembilan orang lainnya yang sampai saat ini belum dipastikan domisilinya.
Terkait dengan pasien sembuh dari infeksi Covid-19 di Jatim saat ini mencapai 699 orang (14,21 persen) atau terdapat tambahan 45 orang. Rinciannya, 17 orang asal Surabaya, delapan orang asal Magetan, lima orang asal Tulungagung, empat orang asal Ponorogo dan masing-masing tiga orang Lamongan serta Kabupaten Mojokerto.
Lalu, masing-masing dua orang asal Lumajang dan Jember, serta satu orang lainnya asal Bojonegoro. Untuk kasus meninggal dunia karena Covid-19 di Jatim hingga saat ini tercatat 418 orang (8,5 persen) atau tambahannya enam orang, yaitu tiga orang di Surabaya dan masing-masing satu orang di Lamongan, Bojonegoro, serta Kota Kediri.
"Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya atas korban meninggal dunia dan berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran serta ketabahan," kata Khofifah, yang juga gubernur Jatim tersebut.
Terkait warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim tercatat 6.687 orang, sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 24.737 orang.