Senin 01 Jun 2020 21:32 WIB

Positif Covid-19 di Malang Raya Bertambah 17 Orang

Kasus positif Covid-19 di Malang Raya menjadi 164 orang.

Pejalan kaki melintas di depan patung Tiga Singa saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Taman Trunojoyo, Malang, Jawa Timur, Kamis (28/5/2020).  Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jatim dan Malang Raya memutuskan untuk tidak akan memperpanjang PSBB di kawasan Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu) yang berakhir pada tanggal 30 Mei 2020 serta berencana akan melanjutkan dengan Masa Transisi Normal Baru
Foto: ANTARA/ARI BOWO SUCIPTO
Pejalan kaki melintas di depan patung Tiga Singa saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Taman Trunojoyo, Malang, Jawa Timur, Kamis (28/5/2020). Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jatim dan Malang Raya memutuskan untuk tidak akan memperpanjang PSBB di kawasan Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu) yang berakhir pada tanggal 30 Mei 2020 serta berencana akan melanjutkan dengan Masa Transisi Normal Baru

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG, JAWA TIMUR -- Jumlah pasien positif terjangkit virus Corona di wilayah Malang Raya, meliputi Kabupaten dan Kota Malang serta Kota Batu, Jawa Timur pada Senin, 1 Juni 2020 dilaporkan bertambah 17 orang. Sehingga, secara keseluruhan kasus di Malang Raya menjadi 164 orang.

"Hari ini ada penambahan pasien yang dikonfirmasi positif, sebanyak 14 orang," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Batu M Chori, di Kota Batu, Senin (1/6).

Selain di Kota Batu, ada penambahan satu kasus di Kota Malang, sehingga secara keseluruhan ada 51 kasus positif di kota tersebut. Di Kabupaten Malang, kasus positif bertambah dua orang, dan secara keseluruhan terdapat 85 orang positif Covid-19.

Chori menjelaskan, penambahan sebanyak 14 kasus positif Covid-19 di Kota Batu tersebut, sebanyak 13 orang merupakan warga Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, dan satu orang warga Desa Beji, Kecamatan Junrejo.

Menurut Chori, tambahan pasien positif sebanyak 13 orang di Desa Giripurno tersebut, usai dilakukan uji cepat atau rapid test pada 22 Mei 2020. Kemudian, pada 26 Mei 2020, dilakukan swab test untuk warga yang dinyatakan reaktif pada saat menjalani uji cepat Covid-19.

"Swab test dilakukan pada 26 Mei 2020, dan hasilnya keluar hari ini dinyatakan positif Covid-19," kata Chori.

Sebagai catatan, di Desa Giripurno, saat ini tengah menerapkan karantina lokal dalam upaya menekan penyebaran Covid-19. Karantina lokal Desa Giripurno tersebut dilakukan di tujuh wilayah Rukun Tetangga, yang dimulai pada 23 Mei hingga 5 Juni 2020.

Di Kota Batu, secara keseluruhan terdapat 28 kasus positif Covid-19. Dari total tersebut, tiga orang dinyatakan sembuh, satu orang meninggal dunia, dan sisanya masih berada dalam perawatan.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Malang Nur Widianto mengatakan bahwa satu pasien tambahan yang positif di Kota Malang tersebut, saat ini tengah dirawat di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19.

"Untuk tambahan satu pasien tersebut, berjenis kelamin perempuan, berusia 51 tahun. Saat ini dirawat di rumah sakit," kata Widianto.

Satgas Penanganan Covid-19 Kota Malang, lanjut Widianto, saat ini tengah melakukan tracing atau pelacakan riwayat pasien positif tersebut. Namun, pasien tersebut dipastikan tidak memilki kontak erat dengan pasien positif sebelumnya.

"Tidak ada kontak erat dengan konfirmasi positif, untuk data lainnya masih kami tracing," kata Widianto.

Di Kota Malang, terdapat 51 kasus positif Covid-19. Sebanyak 17 orang dinyatakan sembuh, dua orang meninggal dunia, dan sisanya masih dirawat.

Sementara di wilayah Kabupaten Malang, pada Senin (1/6) dilaporkan ada dua penambahan kasus positif Covid-19. Secara keseluruhan terdapat 85 kasus positif Covid-19, dimana 28 orang telah dinyatakan sembuh, 14 orang meninggal dunia, dan sisanya masih dalam perawatan.

Sebagai informasi, Kota Malang bersama Kabupaten Malang, dan Kota Batu baru saja menyudahi penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada 30 Mei 2020. Saat ini, wilayah Malang Raya tengah memasuki masa transisi menuju kondisi normal baru.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement