REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Banyak warga di kawasan perkotaan Kabupaten Garut, Jawa Barat, masih mengabaikan aturan penggunaan masker sebagai alat pelindung diri saat pemberlakuan normal baru atau adaptasi kebiasaan baru di tengah wabah Covid-19.
"Masih banyak yang tak pakai masker dan diingatkan sama petugas," kata Komandan Kodim 0611 Garut, Letkol Inf Erwin Agung saat meninjau hari pertama pemberlakukan normal baru di keramaian masyarakat Garut Kota, Senin (1/6).
Ia menuturkan, hasil pengawasan di lapangan masih ada orang di pusat keramaian masyarakat seperti pasar dan jalanan tidak memakai masker. Mereka menjaga jarak untuk menghindari penyebaran Covid-19.
Bahkan, lanjut dia, ada juga warga yang membawa masker tetapi tidak dipakai sehingga petugas di lapangan langsung mengingatkannya untuk segera dipakai agar tidak ada penularan virus. Ia mengungkapkan, petugas yang bergerak di lapangan tidak memberlakukan sanksi fisik seperti di daerah lain. Alasannya bisa mempermalukan yang bersangkutan.
Petugas di lapangan, lanjut dia, hanya memberikan edukasi dan terus melakukan sosialisasi untuk membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan di tengah wabah Covid-19. "Kemarin ada satu orang yang sudah diberi masker sama saya sampai tiga kali, yang ketiganya saya beri edukasi, menurut kami itu cukup untuk beri kesadaran," katanya.
Ia menyampaikan, jajaran TNI mendapatkan tugas untuk mengawasi tempat keramaian masyarakat seperti mal, pasar, objek wisata dan restoran dalam penerapan normal baru mulai 1 sampai 30 Juni 2020.
Seluruh prajurit TNI, kata dia, akan mengingatkan terus masyarakat untuk selalu menggunakan masker, dan menghindari kerumunan untuk mencegah penularan wabah Covid-19. "Begitu juga semua tempat (mal dan pasar) saat ini sudah tersedia tempat cuci tangan di semua pintu masuknya, tapi kita akan awasi terus," katanya.