Senin 01 Jun 2020 16:21 WIB

Cerita Warga Ikut Rapid Test Massal, Ada yang Senang hingga Takut

Cerita Warga Ikut Rapid Test Massal, Ada yang Senang hingga Takut

Rep: jatimnow.com/ Red: jatimnow.com
.
.

jatimnow.com - Ratusan masyarakat antre untuk mengikuti rapid test massal yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Kali ini kegiatan untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona (Covid-19) itu digelar di Taman Mundu, Tambaksari, Surabaya.

Salah seorang warga Surabaya Timur, ST yang mengantarkan anaknya mengaku awalnya ragu-ragu untuk mengikuti rapid test.

Namun, setelah mendapat dorongan dari suaminya, wanita berusia 37 tahun tersebut akhirnya mau mengantarkan anaknya.

"Awalnya saya ya takut. Kalau anak saya ikut, terus positif, kasihan. Jadi pikiran juga. Tapi kata suami disuruh ikut aja nggak apa-apa karena gratis," katanya saat mengantarkan anaknya bersama suaminya, AK, Senin (1/6/2020).

Ia menjelaskan, anaknya yang mengikuti rapid test itu bernama R. Usianya baru 11 tahun. Anaknya tersebut sebetulnya sebelumnya juga sudah diikutkan rapid test di pukesmas di kampungnya pekan lalu.

"Kamis kemarin ikut rapid test sama saya dan ayahnya di pukesmas. Kata dokternya anak saya reaktif, terus disuruh isolasi mandiri di rumah. Dalam hati saya, sebenarnya ragu. Saya ndak reaktif, ayahnya juga, kok anak saya reaktif," tuturnya.

Mendapat informasi jika ada rapid test massal di Taman Mundu, ST kemudian mencoba lagi untuk mengeteskan anaknya.

"Saya ikutkan lagi ini, harapan saya anak saya hasilnya non reaktif. Karena kan katanya kalau reaktif, nantinya belum tentu positif. Harus tes swab dulu," tambah wanita berkerudung tersebut.

ST sebenarnya ingin mengantarkan anaknya tes swab. Namun, ia mengaku tidak punya uang. Karena menurutnya ia tidak mampu membayar.

"Pakai uang apa kalau tes swab. Ini kerjaan suami aja sepi. Bisa makan saja, Alhamdulillah," ujarnya.

"Nanti tunggu kalau ada tes swab gratis saja baru saya ikutkan anak saya. Karena ini anak saya kan sekarang cuma di suruh isolasi mandiri di rumah," lanjutnya.

Salah satu warga asal Tambaksari yang berinisial RA mengaku senang dengan kegiatan rapid test massal tersebut. Ia mengaku tidak takut apabila jika hasilnya reaktif.

"Saya sebenarnya malah senang karena dari rapid test ini saya jadi tahu. Apakah saya ini terkena Virus Corona atau tidak. Jadi tahu kesehatan saya. Kan gratis juga," katanya.

Wanita 28 tahun ini mengantri rapid test sejak pukul 08.00 Wib, bersama ratusan orang lainnya. Setelah di rapid test, tenyata dirinya dinyatakan non reaktif.

"Alhamdulillah, ini tadi saya dinyatakan non reaktif. Nyempetin waktu ini tadi mas, mumpung tanggal merah," papar wanita yang bekerja sebagai penjaga toko tersebut.

Rapid test yang digelar di Taman Mundu, Tambaksari, Surabaya itu berlangsung sejak pukul 07.00 Wib. Dari pantauan di lokasi, hingga saat ini warga masih banyak yang mengantri.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan jatimnow.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab jatimnow.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement