REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya kembali membuka Masjid Agung Tasikmalaya untuk jamaah yang hendak beribadah. Sebab, Kota Tasikmalaya akan memulai fase kenormalan baru (new normal) atau yang disebut juga dengan adaptasi kebiasaan baru (AKB).
Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mengatakan, wilayahnya telah ditetapkan masuk ke dalam level 2 atau zona biru (moderat) penyebaran Covid-19 di Jawa Barat. Karena itu, Tasikmalaya dipersilakan melaksanakan fase new normal.
Artinya, kegiatan ibadah di sarana ibadah seperti masjid dan gereja diperbolehkan asal tetap menerapkan protokol kesehatan. "Kita sudah cek kesiapan di Masjid Agung Tasikmalaya. DKM (dewan kemakmuran masjid) juga siap mengawasi penerapan protokol kesehatan di masjid," kata dia, Ahad (31/5).
Ia menyebutkan, protokol kesehatan yang harus dilakukan di rumah ibadah antara lain, tetap mengenakan masker, menjaga jarak satu sama lain (physical distancing), serta membawa pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Sementara pengelola diharusnya menyediakan tempat cuci tangan atau hand sanitizer dan mengawasi protokol kesehatan berjalan di lingkungannya.
Wakil Wali Kota Tasikmalaya yang juga Ketua DKM Masjid Agung Tasikmalaya Muhammad Yusuf mengatakan, diperbolehkannya kegiatan di Masjid Agung Tasikmalaya sementara hanya untuk ibadah wajib. Ibadah lainnya yang mengundang banyak jamaah masih belum diperkenankan.
"Kalau pengajian atau tabligh akbar masih belum dulu. Kita lakukan bertahap," kata dia.
Ketua Harian DKM Masjid Agung Tasikmalaya KH Aminudin Bustomi meyambut baik keputusan itu. Sebab, menurut dia, umat telah rindu beribadah di masjid.
"Karena bagaimanapun ibadah di rumah dan masjid itu lain, baik pahala dan syiarnya," kata dia.
Ia menjelaskan, sejak awal terjadi pandemi Covid-19, Masjid Agung Tasikmalaya telah menerapkan protokol kesehatan. Misalnya, DKM tak lagi menggelar karpet sajadah, melainkan jamaah diminta membawa sajadah masing-masing.
Selain itu, jarah antarjamaah ketika shalat juga telah ditandai agar tidak terlalu dekat. Ia menambahkan, jamaah yang hendak masuk ke dalam Masjid Agung Tasikmalaya harus melalui bilik khusus yang menyemprotkan cairan antiseptik.
Jamaah juga harus mengenakan masker. DKM Masjid Agung Tasikmalaya juga telah menyiapkan tiga buah alat pendeteksi suhu tubuh. Ihwal pengajian rutin yang biasa digelar pada hari Rabu, Aminudin mengatakan, hingga saat ini masih terus berjalan.
Namun, jamaah yang mengikuti pengajian selama terjadi pandemi Covid-19 hanyalah warga di sekitar Masjid Agung Tasikmalaya. "Biasanya kalau pengajian Raboan itu sampai ribuan kalau kondisi normal. Untuk pengajian seperti semula, kita menunggu kalau sudah zona hijau. Jadi kita tak buka dulu," kata dia.