REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis belum bisa menentukan hingga kapan toko serba ada (toserba) Yogya Ciamis akan ditutup. Sebelum kembali dibuka, tahapan protokol kesehatan harus lebih dulu dilakukan.
Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan, Kabupaten Ciamis David Firdha mengatakan, pembukaan operasional dan pelayanan toserba itu baru akan dilakukan setelah tahapan protokol kesehatan yang disarankan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 selesai dilaksanakan. Menurut dia, Gugus Tugas akan terus mengecek kondisi kesehatan para pegawai.
"Para pegawai toserba itu saat ini telah melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing," kata dia melalui keterangan resmi, Ahad (31/5).
Toserba Yogya Ciamis ditutup lantaran terdapat satu karyawan yang terpapar Covid-19. Karyawan itu diketahui positif setelah dilakukan tes swab massal di toserba itu.
Menurut David, Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Ciamis telah melakukan tes swab ke para karyawan di toserba Yogya Ciamis. Saat ini, Pemkab Ciamis masih menunggu hasil tes swab tersebut, yang sudah dikirimkan ke Labkesda Bandung.
"Kita juga apresiasi kepada pengelola toserba Yogya Ciamis yang langsung menutup operasional dan pelayanan dan berkoordinasi baik dengan pemerintah daerah dalam penanganan dan pencegahan Covid-19," kata dia.
Sebelumnya, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengatakan, pihak manajemen itu telah inisiatif memberhentikan sementara layanan toserba itu. Penutupan dilakukan sejak Jumat.
"Mulai hari ini tanggal 29 Mei 2020 toserba ditutup sementara atas kesadaran pihak manajemen toserba, sehubungan hasil swab yang dilaksanakan 22 Mei lalu, ada yang positif Covid-19," kata dia.
Ia menyebutkan, karyawan berusia 51 tahun itu terkonfirmasi positif Covid-19 dari hasil swab yang telah keluar dari Labkesda Bandung. Hasil positif itu baru diketahui pada Kamis (28/5) malam.
Herdiat mengapresiasi pihak manajemen toserba yang berinisiatif menutup pelayanan dan operasional toserba. Dengan demikian, dapat dilakukan pencegahan dini agar virus corona tak menyebar lebih luas.
"Semoga dengan dilakukannya kebijakan tersebut dapat memutus mata rantai Covid-19," kata dia.