REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tengah menyusun rencana membuka kembali aktivitas belajar-mengajar di sekolah. Rencana tersebut disiapkan sambil menunggu pemberlakuan pola hidup normal baru atau new normal di Kota Tangsel.
"Skenario kita siapkan, apakah nanti akan memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) atau memberlakukan new normal, sehingga nanti semua tinggal dilaksanakan," kata Kepala Disdikbud Tangsel, Taryono, Jumat (29/5).
Dia mengatakan, jika nantinya new normal yang diterapkan, maka aktivitas di lingkungan sekolah segera dibuka. Dengan syarat pelaksanaan teknisnya, mematuhi protokol kesehatan seperti penggunaan masker, jaga jarak, hingga adanya shifting belajar di kelas.
"Protokol kesehatan Covid-19 tetap kita jalankan di sekolah. Sehingga tidak ada lagi kekhawatiran bagi orang tua murid soal penularan di lingkungan sekolah," ujarnya.
Untuk mengurangi jumlah siswa di kelas, maka kemungkinan para peserta didik di masing-masing sekolah akan dibagi menjadi dua hingga tiga kelompok. Mereka nantinya mengikuti kegiatan di sekolah secara bergantian.
"Tentu, siswa dibagi menjadi dua atau tiga kelompok. Pada saat satu kelompok belajar di sekolah, maka kelompok lain belajar di rumah," ujarnya.
Sementara, Pemerintah Kota Tangsel belum memutuskan menerapkan new normal. Semua itu akan ditentukan pada hasil rapat evaluasi dan kajian pelaksanaan PSBB tahap tiga yang berakhir pada 31 Mei 2020.
Namun, selama belum ada keputusan pemberlakuan new normal maka seluruh kegiatan di sekolah tetap berlangsung secara daring. Di antara kegiatan dalam waktu dekat adalah, tanggal 2-3 Juni persiapan pelaksanaan Penilaian Akhir Tahun (PAT). Lalu tanggal 4-10 Juni pelaksanaan PAT.
"Pembelajaran di sekolah fase new normal ini tentu menunggu kebijakan pemerintah pusat dan daerah dalam penanganan Covid 19," katanya.