REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur (Jatim) mencatat penambahan kasus baru pasien positif terinfeksi virus corona jenis baru penyebab Covid-19 pada Kamis pukul 17.00 WIB, sebanyak 159 orang. Sehingga total kasus positif Covid-19 di Jatim, 4.271 orang.
"Secara global, total jumlah pasien terkonfirmasi positif di Jatim mencapai 4.271 orang," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Kamis (28/5)malam.
Kota Surabaya tetap menjadi wilayah yang paling tinggi tambahan kasus barunya, yakni 84 orang sehingga jumlah terinfeksi virus corona mencapai 2.300 orang. Kemudian, tambahan kasus baru terbanyak lainnya yaitu Sidoarjo 35 orang, disusul Situbondo delapan orang, Sampang enam orang, Jember lima orang serta Sumenep dan Magetan yang masing-masing empat orang.
Berikutnya, Kabupaten Mojokerto satu orang, Gresik tiga orang, Kabupaten Kediri satu orang, Jombang satu orang, Banyuwangi satu orang, Lamongan satu orang, Bangkalan tiga orang, Kabupaten Malang satu orang, dan Bojonegoro satu orang.
Khofifah yang juga ketua gugus tugas provinsi tersebut menegaskan bahwa sampai saat ini vaksin Covid-19 belum ditemukan sehingga diharapkan masyarakat lebih berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan guna mengurangi penyebaran Covid-19.
"Vaksin yang tepat sekarang adalah mematuhi protokol kesehatan. Kami tak akan pernah lelah mengingatkan masyarakat untuk menerapkannya untuk mencegah masuknya corona," kata orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Terkait dengan pasien sembuh dari infeksi virus corona di Jatim saat ini mencapai 570 orang (13,35 persen) atau terdapat tambahan 23 orang, yakni enam orang dari Kota Pasuruan, lima orang dari Surabaya, tiga orang dari Kabupaten Probolinggo, dua orang dari Kabupaten Pasuruan serta masing-masing satu orang dari Kota Probolinggo, Kabupaten Madiun dan Kabupaten Malang.
Untuk kasus meninggal dunia karena Covid-19 di Jatim hingga saat ini tercatat 348 orang (8,15 persen). Atau bertambah 11 orang, yaitu tiga orang di Sidoarjo, dua orang di Surabaya, dua orang di Gresik, serta masing-masing satu orang di Kabupaten Malang, Sampang, Situbondo dan Bojonegoro.