REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) RS Darurat Wisma Atlet, Brigjen TNI M. Saleh Mustafa membantah jika pelayanan dan fasilitas di tempat karantina untuk WNI repartriasi di Asrama Haji Pondok Gede, buruk. Hal tersebut menanggapi beredarnya pesan broadcast di medias sosial, mengenai keluhan pelayanan dan kondisi di tempat karantina.
"Sangat tidak benar," tegas Saleh saat dikonfrimasi Republika.co.id, Kamis (28/5).
Saleh lalu menunjukkan video dan kondisi WNI repatriasi yang dikarantina di Asrama Haji Pondok Gede, bahwa mereka mendapatkan jatah makan sebanyak tiga kali sehari. Menurutnya, mereka akan dikarantina selama dua sampai tiga hari untuk menunggu hasil tes covid-19.
"Untuk hasil tes dua hari sudah keluar, sedang kita perkuat laboratorium Wisma Atlet target 1 hari keluar hasilnya," ujar Saleh.
Saleh kemudian menunjukkan juga prosedur penanganan WNI Repatriasi yang baru saja tiba di Indonesia. Menurutnya, mereka yang tiba di bandara Soekarno-Hatta akan diminta untuk mengisi kartu kewaspadaan, pengecekan suhu tubuh, melakukan uji rapid test, wawancara dengan petugas KKP, pemeriksaan bagasi, pengecekan paspor, dan terakhir akan diantar menuju tempat karantina menggunakan bus.
Untuk karantina mandiri ditempatkan di salah satu hotel-hotel di Jakarta, di antaranya di Grand Mercure Harmoni Jakarta di Jalan Hayam Wuruk, Gambir, Hotel Holiday Inn Express di area Jakarta Internasional Expo di Kemayoran, hotel Mercure Jakarta Batavia di Jalan Kali Besar Tim, Tambora, hotel Mercure Jakarta Kota di Jalan Hayam Wuruk, Mangga Besar, Grand Mercure di Kemayoran, Pulman Jakarta, dan Novotel.
Sedangkan untuk karantina reguler, disiapkan di Wisma atlet Pademangan dan di Asrama Haji Pondok Gede. Setelah hasil tes keluar, mereka yang dinyatakan negatif dapat segera pulang menuju tempat atau daerah tujuan masing-masing. Sedangkan, kepada mereka yang hasil tes menunjukkan positif covid-29 maka akan diobservasi lebih lanjut di RSD Wisma atlet.