Kamis 28 May 2020 16:38 WIB

Menag: Pesantren Akan Dibuka Kembali dalam Waktu Dekat

Dioperasionalkannya kembali pesantren akan tetap memperhatikan protokol Covid-19.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Mas Alamil Huda
Satuan Tugas Lawan Covid-19 DPR menyambangi Kementerian Agama terkait persiapan penerapan kebijakan normal baru (New Normal) di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (28/5).
Foto: Febrianto Adi Saputro
Satuan Tugas Lawan Covid-19 DPR menyambangi Kementerian Agama terkait persiapan penerapan kebijakan normal baru (New Normal) di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (28/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) akan  membuka kembali kegiatan pesantren dalam waktu dekat. Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan, pemerintah akan membuka kembali pesantren secara bertahap.

"Sehingga kami merumuskan tugas Kemenag terkait pesantren di era normal baru ini mengoperasionalkan kembali pesantren yang sudah memungkinkan secara bertahap," kata Fachrul di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (28/5).

Fachrul menegaskan, dioperasionalkannya kembali pesantren nantinya akan tetap memperhatikan protokol Covid-19. Selain itu, alasan dibukanya kembali pesantren lantaran mempertimbangkan kesejahteraan para guru dan pengasuh pondok pesantren yang ikut terdampak pandemi Covid-19.

"Kalau pesantren nggak jalan-jalan ya kesejahteraan para guru dan pengasuh pesantren akan terganggu. Itu jadi pemikiran kami juga. Harus kita pikirkan itu bagaimana," ujarnya.

Oleh karena itu Kemenag akan melakukan sejumlah langkah, salah satunya yaitu dengan meminta masukan pihak terkait pesantren mana yang dipandang siap untuk dibuka kembali pesantrennya. Kemenag juga siap mengirim tim untuk memeriksa kesiapannya terutama dari aspek jaga jarak. 

"Kami minta masukan mana yang siap. Karena ada beberapa pesantren yang buka 10 Juni," jelasnya.

Selain itu Fachrul mengaku pihaknya saat ini sedang menyusun piranti lunak untuk keamanan santri yang tinggal di pesantren dan santri yang akan kembali ke pesantren. Kemenag juga tengah meningkatkan kesiapan para santri yang ada di dalam pesantren dan mendorong aparat kesehatan daerah untuk memeriksa kesehatan para santri dengan turun tangan ke pesantren untuk cek kesehatan mereka.

"Membantu santri yang sudah kembali ke rumah untuk turut dalam pembelajaran online. Karena data kami sangat sedikit pesantren yang bisa masuk dalam kemampuan situasi teknologi yang ada di sekitarnya atau situasi ekonomi yang bersangkutan," ungkapnya.

Presiden juga telah mewanti-wanti agar berhati-hati dalam dalam mengoperasionalkan kembali pesantren. Jangan sampai justru muncul kluster baru. Oleh karena itu Kemenag masih akan terus mematangkan draft tersebut pekan ini.

"Kami berharap supaya segera pesantren bisa beroperaisonal kembali seperti waktunlI dengan tetap memperhatikan ancaman wabah covid 19 dan memperhatikan petunjuk bapak Presiden Joko Widodo, jangan sampai kita gegabah justru kita menjerumruskan anak-anak kita," harapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement