REPUBLIKA.CO.ID,
SIDOARJO - Warga Kelurahan Sekardangan, Sidoarjo, Jawa Timur menyiapkan era new normal atau normal baru melalui program berbasis dalam jaringan (daring) sebagai upaya mengantisipasi penyebaran virus corona atau COVID-19.
Ketua RT.23 RW.07 Kelurahan Sekardangan, Edi Priyanto, mengatakan, saat ini kampungnya mempersiapkan diri untuk memasuki masa normal baru.
"Kami menerapkan sistem daring untuk pembuatan surat keterangan jalan kepada warga," kata dia di Sidoarjo, Rabu (27/5).
Ia mengemukakan, dengan sistem itu warga yang akan mengajukan surat keterangan jalan tidak perlu mendatangi secara fisik ke rumah Ketua RT karena mereka cukup mengirimkan pesan lewat whatsapp atau SMS atau bisa langsung melalui telepon.
"Setelah data warga sesuai berdasarkan bank data warga, maka surat keterangan segera diterbitkan," katanya.
Ia mengemukakan, proses pembuatan surat keterangan jalan hanya membutuhkan waktu kurang dari lima menit, sudah bisa diterima di tangan warga.
"Hal itu karena soft copy surat keterangan jalan dalam bentuk PDF lengkap dengan tanda tangan barcode dan stempel dikirimkan kembali melalui ponsel warga," katanya.
Ia menjelaskan, jika fisik surat keterangan jalan itu masih diperlukan, warga bisa melakukan cetak secara mandiri, atau mereka bisa minta bantuan sekretariat RT untuk cetaknya.
"Pembuatan surat keterangan jalan secara daring tersebut dilakukan dalam rangka melakukan physical distancing, di samping data pergerakan warga dapat dipantau secara real time, karena semua warga yang mengajukan surat keterangan jalan akan tercatat dalam bank data," katanya.
Ia menjelaskan, dari bank data tersebut dapat digunakan sebagai sumber untuk melakukan monitoring dan evaluasi warga secara real time dan dibagikan (update) kepada warga setiap hari.
"Dalam monitoring tersebut dilakukan pemantauan data warga meliputi, warga yang memiliki penyakit penyerta (komorbit), warga yang berusia di atas 50 tahun, warga yang sedang hamil dan menyusui, warga yang masih bekerja di luar rumah, warga yang terdampak ekonomi, warga luar atau pendatang, juga warga yang sedang melakukan isolasi diri," katanya.
Dengan demikian, kata dia, seluruh warga mengetahui kondisi lingkungannya dan ikut peduli melakukan pengawasan pada tetangga kanan dan kirinya.
"Kami hanya mengupayakan agar pergerakan warga dapat dimonitor namun kunci pengendalian COVID-19 yang utama bukanlah pada pengurus RT namun harus ada kesadaran diri warga dan tanggung jawab terhadap dirinya akan kesehatannya sendiri," katanya.