jatimnow.com - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengunjungi sejumlah kantor desa dan kecamatan untuk mengecek kesiapan pelayanan publik di jelang era normal baru (new normal), Selasa (26/5/2020).
Bupati Anas berkeliling ke kantor Desa Genteng Wetan, Desa Tegalarum dan Desa Gumirih. Selain itu, Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) itu mengecek kantor Kecamatan Sempu dan Singojuruh.
Di setiap kantor desa dan kecamatan, Bupati Anas memperhatikan kesiapan masing-masing unit pelayanan publik tersebut untuk menyambut era normal baru ke depan.
"Pelayanan publik tidak boleh seterusnya berhenti. Memang sebagian bisa online, tapi sebagian tetap butuh kehadiran fisik. Secara bertahap kita harus menyiapkan pelayanan publik menyambut era new normal ke depan yang tahapannya menunggu komando pemerintah pusat," ujar Bupati Anas.
Bupati Anas juga berdiskusi dengan kepala desa dan camat beserta staf setempat terkait ketersediaan sejumlah alat penunjang kesehatan yang harus ada di setiap unit pelayanan publik.
"Misalnya hand sanitizer dan disinfektan. Kemarin Pemkab Banyuwangi sudah membagikan ribuan liter ke desa dan kecamatan dan akan ada pembagian tahap dua. Itu untuk menunjang kesiapan new normal pelayanan publik di kantor desa dan kecamatan," jelasnya.
Untuk mempersiapkan pelayanan publik di era new normal, Bupati Anas mengajak desa dan kelurahan serta kecamatan untuk melibatkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), misalnya guna memproduksi alat pelindung wajah (face shield) yang akan digunakan oleh para petugas.
Selain itu, UMKM bisa dilibatkan untuk menyediakan jamu atau minuman rempah yang bisa dikonsumsi setiap warga yang mengurus dokumen ke tempat pelayanan publik.
"Untuk hand sanitizer ke depan, bisa menggandeng SMK untuk produksi dengan bahan tanaman lokal, sehingga lebih murah dari produksi pabrik sekaligus bisa memberdayakan usaha-usaha rumahan yang didampingi SMK dan Dinas Kesehatan atau puskesmas. Ayo berlomba dalam inovasi," ungkap Bupati Anas.
Dia menegaskan, new normal pelayanan publik menempatkan kebersihan dan kesehatan sebagai standar utama.
"New normal bukan pelonggaran, bukan kita kembali ke era sebelum Covid-19 karena itu jelas tidak mungkin. New normal adalah membangun gaya hidup baru yang mengutamakan standar kesehatan untuk menunjang produktivitas, termasuk produktivitas bidang pelayanan publik," bebernya.
Dia mencontohkan prosedur new normal pelayanan publik, seperti ruang pelayanan harus didisinfeksi selesai jam kantor. Selain itu, petugas pelayanan diwajibkan membersihkan diri dan berganti pakaian sebelum pulang.
Kelengkapan alat penunjang juga wajib dipastikan, seperti pemindai suhu tubuh, sanitasi layak, masker hingga pelindung diri bagi petugas.
"Intinya kinerja petugas pelayanan publik tetap prima, tapi sekaligus protokol kesehatan diterapkan agar semuanya terhindar dari penyakit," pungkas Bupati Anas.