Selasa 26 May 2020 09:15 WIB

1 Warga Positif Covid Sawahlunto Minim Kontak karena Isolasi

Sampai sekarang virus Covid di Sawahlunto ini sifatnya impor.

Rep: Febrian Fachri / Red: Agus Yulianto
Warga Kota Sawahlunto mengikuti pengambilan sampel swab di Wisma Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambanbg Bawah Tanah Kota Sawahlunto.
Foto: Republika/Febrian Fachri
Warga Kota Sawahlunto mengikuti pengambilan sampel swab di Wisma Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambanbg Bawah Tanah Kota Sawahlunto.

REPUBLIKA.CO.ID, SAWAHLUNTO -- Kota Sawahlunto yang sejak awal disebut sebagai zona hijau atau daerah nol kasus positif covid-19, kini sudah ikut terpapar. Pada Ahad (24/5), ada 2 warga Kota Situs Warisan Budaya Unesco itu diumumkan positif terpapar virus corona jenis baru.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Sawahlunto, Yasril mengatakan, 2 warga Sawahlunto yang terpapar virus corona tersebut masing-masing berasal dari Desa Talawi Hilir dan Desa Sikalang.

Positif covid-19 dari Desa Talawi Hilir ini, menurut Yasril, cukup minim kontak sejak ia terpapar. Karena yang bersangkutan sudah mengisolasi mandiri di rumah beberapa minggu lalu.

"Dari hasil tracking awal untuk warga positif covid - 19 di Desa Talawi Hilir ini cukup minim kontak fisik dengan orang lain. Ini disebabkan yang bersangkutan ternyata memang sudah sejak pulang dari Padang beberapa minggu yang lalu, langsung melakukan isolasi mandiri di rumahnya," kata Yasril, Selasa (25/5).

Pasien positif  warga Desa Talawi Hilir ini tinggal di sebuah kompleks perumahan. Satu-satunya orang yang diduga ada kontak fisik dengan pasien adalah pedagang sayur keliling.  Dan pedagang sayur keliling tersebut, kata Yasri, sudah melapor dan minta dikarantina di Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT).

Sementara suami dan 2 orang anak pasien Desa Talawi Hilir ini juga sudah ikut test swab dan hasilnya negatif. Suami dan dua anak pasien kini isolasi mandiri di rumah dengan pengawasan dari gugus tugas.

Warga positif covid-19 asal Desa Sikalang ini diduga terpapar karena pernah bersentuhan dengan orang yang datang dari Kota Padang atau daerah terjangkit lainnya. Gugus Tugas sampai sekarang, menurut Yasril, masih melakukan tracking untuk melacak orang yang sempat kontak dengan pasien Desa Sikalang.

Saat tim gugus tugas menjemput warga positif desa Sikalang ini, yang bersangkutan baru saja selesai melakukan rapat dengan masyarakat setempat. Sehingga semua peserta rapat tersebut juga dikarantina di BDTBT.

"Sampai sekarang kan virus Covid di Sawahlunto ini sifatnya impor. Artinya berasal dari daerah lain," ucap Yasril. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement