REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menyatakan Kota Sukabumi sudah melewati puncak penyebaran Covid-19. Hal ini ditandai tidak ada penambahan kasus baru dalam empat hari terakhir ini.
"Sejak Jumat (22/5) hingga hari ini atau Senin (25/5) tidak ada penambahan warga yang terkonfirmasi Covid-19. Kami berharap kondisi seperti ini terus berlangsung, agar Kota Sukabumi bisa segera pulih dari pandemi ini," kata Fahmi di Sukabumi, Jawa Barat, Senin (25/5).
Namun demikian, Pemkot Sukabumi terus mengingatkan masyarakat tetap mematuhi aturan protokol standar pencegahan Covid-19, seperti tetap menjaga jarak, tidak keluar rumah kecuali terpaksa atau ada hal yang penting, selalu menggunakan masker, menjauhi keramaian dan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Fahmi melanjutkan, angka kasus penyebaran Covid-19 ini diprediksi masih akan tetap berfluktuasi. Maka dari itu, peran warga menjadi kunci dalam melakukan pencegahan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Dia melanjutkan, percepatan penanggulangan pandemi ini merupakan tanggung jawab semua pihak, tidak hanya pemerintah saja. Jika seluruh elemen masyarakat bahu membahu dan bergotong royong.
"Kami juga mengimbau pada perayaan Idul Fitri ini agar tetap di rumah dan tidak menghabiskan waktu liburan dengan berwisata karena rawan terjadi penularan," tambah Fahmi.
Sementara, Juru Bicara Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kota Sukabumi Wahyu Hendrayana mengatakan, pada Senin (25/5) total warga terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 61 orang, sebanyak 28 di antaranya sembuh dan diizinkan pulang. Sementara sisanya masih menjalani perawatan dan isolasi khusus dI RSUD R Syamsudin SH dan RS Secapa Polri Kota Sukabumi.
Sama halnya dengan pasien dalam pengawasan (PDP) tidak ada penambahan dan hanya tinggal dua orang lagi yang masih dalam perawatan dari total 40 pasien. Sementara orang dalam pemantauan (ODP) bertambah satu orang menjadi 273 orang, sebanyak 264 orang di antaranya sudah selesai pemantau.
"Seluruh pasien positif kondisi kesehatannya baik dan tidak membutuhkan alat bantu pernafasan. Kami berharap pada pemeriksaan swab lanjutan hasilnya bisa negatif Covid-19 atau sembuh," kata Wahyu.