REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Fahira Idris mengungkapkan, perayaan Idul Fitri tahun ini sudah pasti berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Selain harus berkorban untuk tidak mudik juga harus mampu menahan diri untuk tidak saling mengunjungi secara fisik.
Semuanya dilakukan agar pandemi Covid-19 ini cepat berlalu. Namun, segala keterbatasan ini bukan berarti menghilangkan makna kemanangan Idul Fitri.
“Kita harus hadapi kenyataan karena harus merayakan hari kemenangan ini di tengah pandemi. Namun, saya yakin dengan segala keterbatasan dan keperihatinan ini, akan membuat kita lebih kuat dan hati kita, seluruh rakyat Indonesia, akan semakin terpatri,” ujar Senator DKI Jakarta ini, dalam pesan singkatnya, Ahad (24/5).
Menurut Fahira, sejak dua bulan lebih sejak kasus positif pertama ditemukan, kurva positif corona Indonesia belum kunjung melandai apalagi turun signifikan. Terjadi pelambatan kasus di beberapa daerah, tetapi tingkat penularannya belum sampai level aman. Oleh karena itu, semuanya harus bisa menahan beragam aktivitas dan interaksi di luar rumah terutama selama Idul fitri ini.
"Mudah-mudahan bulan-bulan ke depan semua pengorbanan kita selama pandemi ini menunjukkan kemajuan signifikan. Namun tentunya, para pengambil kebijakan di negeri ini juga harus konsisten menjalankan semua aturan penanggulangan corona yang sudah mereka tetapkan,” ucap Wakil Ketua Badan Pengkajian MPR RI ini.