Ahad 24 May 2020 17:27 WIB

Positif Corona Tambah 526 Orang, DKI Kembali yang Tertinggi

Masih banyak warga 'nakal' yang tak pakai masker dan sengaja datangi kerumunan.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Bilal Ramadhan
Warga berbelanja di Pasar Jatinegara di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta, Jumat (22/5/2020). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk melanjutkan PSBB tahap ketiga di DKI Jakarta yang dimulai 22 Mei hingga 4 Juni 2020 atau selama 14 hari ke depan untuk menekan tingkat penularan COVID-19
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Warga berbelanja di Pasar Jatinegara di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta, Jumat (22/5/2020). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk melanjutkan PSBB tahap ketiga di DKI Jakarta yang dimulai 22 Mei hingga 4 Juni 2020 atau selama 14 hari ke depan untuk menekan tingkat penularan COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tercatat ada penambahan 526 kasus positif Covid-19 baru dalam 24 jam terakhir. Dari angka tersebut, penambahan tertinggi disumbangkan Provinsi DKI Jakarta dengan 119 kasus baru. Kemudian diikuti Jawa Timur dengan 68 kasus, Papua 62 kasus, Jawa Barat dengan 46 kasus, dan provinsi lain dengan angka yang lebih kecil.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyebutkan, total kasus konfirmasi positif Covid-19 di Tanah Air saat ini mencapai 22.271 orang. Ada penambahan jumlah pasien sembuh sebanyak 153 orang, sehingga total pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 5.402 orang.

Kemudian ada penambahan pasien yang meninggal dunia sebanyak 21 orang, sehingga total ada 1.372 pasien yang meninggal. Rasio angka kematian terhadap keseluruhan kasus Covid-19 sebesar 6,16 persen.

Yurianto menyampaikan, jumlah kasus positif Covid-19 yang terus bertambah setiap hari menunjukkan penularan masih terjadi di tengah-tengah masyarakat. Artinya, masih ada warga yang tak menjalankan protokol kesehatan terutama tidak mengenakan masker dan sengaja mendatangi kerumunan.

"Masih berkurumun, tidak menjaga jarak, tidak menggunakan masker, tidak cuci tangan. Ini menjadi salah satu sebab kenapa kasus ini masih saja terus terjadi dari hari ke hari. Saatnya kita sama-sama pahami bahwa situasi yang terjadi saat ini perlu diintervensi bersama-sama," jelas Yurianto, ahad (24/5).

Pemerintah juga merilis perkembangan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP). Per hari ini, jumlah ODP yang masih dipantau sebanyak 42.551 orang dan jumlah PDP yang masih diawasi sebanyak 11.389.

Yurianto kembali mengajak masyarakat benar-benar menjalankan protokol kesehatan dalam seluruh aktivitas sehari-hari. Masyarakat diminta rajin mencuci tangan dengan sabun, mengenakan masker saat bepergian, dan menjaga jarak saat berkomunikasi dengan orang lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement