REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman memutuskan tak akan menggelar open house pada Lebaran 1441 Hijriah. Keputusan itu diambil lantaran pandemi Covid-19 di Kota Tasikmalaya belum bisa diatasi.
"Tanpa mengurangi rasa hormat, mohon maaf, untuk tahun ini kita tak melaksanakan open house. Namun, saya juga berserta jajaran pemkot, mengucapkan selamat Idul Fitri dan mohon maaf lahir batin," kata dia, Sabtu (23/5) lalu.
Kegiatan open house merupakan agenda tahunan Wali Kota Tasikmalaya ketika hari pertama Lebaran. Dalam kegiatan itu, warga diperkenankan bersilaturahmi ke rumah Wali Kota dalam rangka bermaaf-maafan dan merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Namun, lantaran pandemi Covid-19 di Kota Tasikmalaya belum dapat teratasi, kegiatan open house Wali Kota ditiadakan untuk tahun ini. Budi mengajak warganya untuk merayakan Lebaran di rumah masing-masing.
"Karena pandemi Covid-19, kita harus jaga jarak. Kita hindari kontak fisik dan sebagainya," kata dia.
Ia juga meminta warganya tetap menerapkan protokol kesehatan meski sedang merayakan hari "kemenangan". Karena itu, setelah ibadah, warga diimbau tak perlu halalbihalal ke rumah tatangga.
"Tidak usah halalbihalal secara langsung, tapi melalui virtual saja pakai teknologi di ponsel," kata dia, Sabtu (24/5).
Ia mengatakan, selama vaksin Covid-19 belum ditemukan, warga harus tetap menerapkan protokol kesehatan. Bahkan, jika perlu, protokol kesehatan harus menjadi budaya.
Budi menambahkan, jika tak ada kepentingan mendesak, masyarakat lebih baik diam di rumah. "Karena posisi kita belum aman. Harus maksimal melakukan jaga jarak," kata dia.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya, hingga Sabtu tercatat 47 pasien positif. Sebanyak 23 orang terkonfirmasi melalui hasil tes swab dan 24 orang melalui hasil uji cepat (rapid test).
Daru 47 total kasus yang ada, 15 orang telah dinyatakan negatif atau sembuh. Sementara 29 orang masih melakukan isolasi maupun perawatan dan tiga orang dinyatakan meninggal dunia.