Ahad 24 May 2020 14:19 WIB

Tips Pakar Psikologi untuk Sehat Berkomunikasi via Teknologi

Membangun jiwa yang positif dan selalu berbaik sangka

Rep: Imas Damayanti/ Red: A.Syalaby Ichsan
Indra Kusumah
Foto: Facebook-Indra Kusumah
Indra Kusumah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Masa pandemi virus corona jenis baru (Covid-19) membuat pola komunikasi masyarakat mulai beralih ke teknologi digital. Mendekati Hari Raya Idul Fitri, ada baiknya setiap pribadi perlu memelihara komunikasi yang sehat dalam berinteraksi sosial.

Pakar Psikologi Indra Kusumah mengatakan, komunikasi yang sehat dapat dilakukan meski diterapkan melalui teknologi media digital. 

Membangun jiwa yang positif dan selalu berbaik sangka kepada lingkup sosial pun menjadi hal penting yang perlu dilakukan untuk menciptakan komunikasi yang sehat. Dia menilai, seseorang perlu memastikan kesejahteraan psikologis dalam kondisi yang optimal (pyschological well being). Adapun kesejahteraan psikologis yang optimal itu dapat berdampak pada diri sendiri maupun orang lain. 

“Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk membangun kesejahteraan psikologis tadi,” kata Indra kepada Republika, Rabu (20/5).

Untuk mencapai kesejahteraan psikologis optimal, seseorang perlu menerapkan beberapa hal dalam dirinya. Pertama adalah dengan melakukan penerimaan diri. Baik penerimaan diri atas apa yang bisa dilakukan maupun atas apa yang diri tersebut tidak dapat lakukan.“Syukuri apa yang masih ada dalam diri kita, sumber daya yang masih bisa maupun yang tidak bisa kita akses harus disyukuri,” ungkapnya.

Kedua, membangun hubungan postif dengan yang lain. Yakni tetap terkomunikasi dan terkoneksi dengan orang lain. Tetap terhubung dengan orang lain, kata dia, bisa dilakukan melalui media sosial di masa kini. 

Dia menganjurkan meski melakukan koneksi di media sosial atau platform digital lainnya, seseorang perlu membangun hubungan yang bermakna dan hangat dengan orang lain.

Selanjutnya, seseorang  perlu memiliki otonomi atas dirinya sendiri."Kita punya kendali atas diri kita termasuk apa yang harus kita lakukan, kita jangan mudah terpengaruh pada isu-isu hoaks misalnya. Jadi kita harus secara sadar mencari informasi dari sumber yang terpercaya,” ujar dia.

Dia juga menekankan pentingnya penguasaan terhadap lingkungan. Mengendalikan lingkungan, kata Indra, dilakukan baik dalam konteks interaksi dengan orang lain atau interaksi dengan lingkungan sekitar.

Dia memberi contoh, Ramadhan adalah waktu yang tepat memperoleh kesempatan untuk melakukan amal shaleh. Amal shaleh ini bisa dilakukan mulai dari sektor yang paling terdekat dulu.“Jangan jauh-jauh berpikir misalnya. Kita bisa mulai bantu orang-orang di sekitar kita. Agar mereka tidak berduka cita di masa pandemi ini, sehingga secara tidak langsung pun itu bisa mendorong kita kepada mini of life,” ujarnya.

Tak kalah pentingnya, dia pun menekankan bahwa setiap pribadi perlu melakukan pengembangan pribadi. Caranya dapat mengikuti kegiatan-kegiatan positif selama masa pyshical distancing seperti kursus online atau dengan membaca-baca buku.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement