Ahad 24 May 2020 09:06 WIB

Lebaran Ala Jubir Covid-19: Tugas Harus Tetap Jalan

Yuri meminta masyarakat tetap bersabar dan mengikuti imbauan protokol kesehatan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah 2,5 bulan sosok Ahmad Yurianto tak pernah absen dari hadapan masyarakat. Tepatnya, sejak ditunjuk sebagai juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 oleh Presiden Joko Widodo pada 3 Maret lalu. 

Tak mengenal hari kerja atau libur, Yurianto, begitu ia disapa, selalu menyampaikan perkembangan data penanganan Covid-19 di Tanah Air setiap hari melalui media center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dari Graha BNPB. Tak terkecuali Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah ini, Yurianto akan tetap menyampaikan update perkembangan usai berlebaran bersama keluarga inti di rumah.

"Tugas tetap harus jalan, apapun yang terjadi," kata Yurianto kepada Republika, sepekan sebelum lebaran.

Yurianto mengakui lebaran tahun ini akan terasa berbeda lantaran adanya pandemi Covid-19. Kondisi ini membuat masyarakat harus lebih banyak di rumah dan meminimalisasi ke luar jika tidak mendesak.

Hal itu pun berlaku untuk silaturahim lebaran, yang menjadi tradisi umat Islam setiap hari raya. Sebab, pemerintah mengimbau agar masyarakat memanfaatkan silaturahim virtual untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.

Lantas, apakah hal ini juga menjadi tradisi baru bagi Yurianto dan keluarga pada lebaran tahun ini, terlebih ia harus bertugas sebagai juru bicara penanganan Covid-19? Ia mengaku, sebenarnya tidak akan banyak berbeda, silaturahim lebaran kali ini dengan tahun sebelumnya.

Ini karena kebiasaan halal bihalal di sekitar rumahnya memang tidak terlalu ramai. "Di kompleks saya biasanya sepi jika lebaran. Tetangga banyak yang mudik," ungkap Yurianto.

Untuk tradisi mudik, Yurianto juga mengaku sudah terbiasa tidak mudik pada lebaran. Biasanya, ia mengambil waktu libur di luar lebaran.

"Tidak selalu (mudik saat lebaran), setelah empat tahun yang lalu, kedua orang tua dan mertua almarhum, maka pulang kampung tidak harus di lebaran," katanya.

Kendati demikian, lebaran tetap bakal berbeda bagi kebanyakan masyarakat. Namun, ia tak akan bosan meminta masyarakat tetap bersabar dan mengikuti imbauan protokol kesehatan agar kasus Covid-19 bisa ditekan dan dikendalikan. 

Yuri mengatakan menaati protokol kesehatan merupakan bentuk penghargaan kepada tenaga medis dan unsur lainnya yang terus berjuang melawan Covid-19 dan rela berlebaran tanpa keluarga. Karena itu, sesuai imbauan pemerintah, ia meminta masyarakat agar merayakan Hari Raya Idul Fitri tetap di rumah

"Sholat Id di rumah, takbiran di rumah, kita tidak akan kehilangan keluarga kita, karena sekarang semuanya memungkinkan dengan menggunakan teknologi, ini menjadi penting untuk mengendalikan semuanya dan kita ingin segera pulih untuk kembali produktif tetapi aman dari Covid-19," kata Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (23/5). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement