Sabtu 23 May 2020 09:42 WIB

100 Ton Sampah TPA Cipucang Tumpah ke Sungai Cisadane

Longsornya gunungan sampah ke Sungai Cisadane diakibatkan curah hujan yang deras

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Esthi Maharani
Petugas PUPR dan Kebersihan Kota Tangerang mengangkut sampah-sampah yang memenuhi sungai Cisadane, di Tangerang, Banten, Senin (2/9/2019).
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Petugas PUPR dan Kebersihan Kota Tangerang mengangkut sampah-sampah yang memenuhi sungai Cisadane, di Tangerang, Banten, Senin (2/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN — 100 ton sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) tumpah ke Sungai Cisadane. Diperkirakan longsornya gunungan sampah diakibatkan curah hujan yang cukup deras pada Kamis (21/5) malam.

"Banyaknya sampah yang longsor dari TPA Cipeucang ke sungai Cisadane kurang lebih 50 sampai 100 ton, kejadiannya kalau menurut laporan sekitar pukul 05.00 WIB," Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Yepi Suherman saat dikonfirmasi, Jumat (22/5).

Ia melanjutkan, sampah di TPA Cipeucang memang sudah melebihi kapasitas penampungan. Sehingga membentuk suatu gunungan setinggi lima meter. Hal tersebut menyebabkan tepian pembatas TPA jebol karena tak mampu menahan sampah yang ada.

"Memang sudah melebihi kapasitas, kami juga bingung. Mau buang ke tempat pembuangan sampah di Nambo, Bogor belum beroperasi karena kondisinya belum siap, nanti Nambo kalo sudah siap dan bisa dioperasionalkan, sekitar 300 ton sampah perhari bisa ditampung disana,” katanya.

Di samping itu, Yepi menjelaskan jika sampah yang longsor tersebut dikarenakan curah hujan yang cukup deras yang terjadi beberapa waktu lalu. "Ya memang saya dapat laporan dari kepala UPT TPA Cipeucang bahwa beberapa hari belakangan curah hujan cukup tinggi sehingga air masuk ke sanitary landfill mendorong sampah hingga menjebol turap di tepi sungai Cisadane," katanya.

Menurut Yepi, air yang masuk ke dalam sanitary landfill tidak terbendung lagi karena tidak adanya saluran pembuangan air, sehingga mendorong tembok turap penahan sampah. "Jadi di bawah tidak ada saluran pembuangan air, kemudian air menekan tembok turap sehingga jebol. Saat ini di lokasi masih dilakukan pembersihan dengan menggunakan alat berat seperti ekskavator. Sampah yang menutupi badan sungai dipinggirkan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement