Sabtu 23 May 2020 07:37 WIB

Stok Daging Sapi di Kalbar Masih Tercukupi

Sejauh ini di Kalbar belum ditemukan adanya daging babi untuk memalsukan daging sapi.

Pedagang daging sapi (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Pedagang daging sapi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Dinas Pangan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan Kalimantan Barat Muhammad Munsif memastikan stok daging sapi segar aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam perayaan Idul Fitri 1441 Hijriah di Kalbar.

"Stok daging sapi segar cukup untuk kebutuhan hari raya Idul Fitri tahun ini," ujar Kepala Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalbar, Muhammad Munsif di Pontianak, Jumat (22/5).

Pihaknya juga telah mengantisipasi lonjakan permintaan daging sapi segar pada momen lebaran. Kendati begitu, prediksinya, permintaan komoditas itu, tak akan lebih tinggi dari permintaan di momen yang sama di tahun lalu.

“Data tahun 2018, pemotongan di Kota Pontianak, untuk momen Idul Fitri mencapai 415 ekor, dan 2019 sebanyak 449 ekor. Tahun ini, prediksi saya angkanya mungkin tak jauh berbeda dengan tahun lalu, bahkan mungkin berkurang,” papar dia.

Menurutnya bahwa daya beli yang menurun menjadi salah satu faktor yang membuat masyarakat urung mengonsumsi daging dalam jumlah besar. "Apalagi di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini acara berkumpul dan bersilaturahmi selama lebaran tidak akan sebanyak dan semeriah tahun lalu sehingga wajar jika jumlah sapi yang dipotong tidak akan sebesar tahun lalu," kata dia.

ia memastikan bahwa ketersediaan daging sapi segar cukup untuk memenuhi permintaan masyarakat. Lonjakan permintaan dibandingkan dengan hari-hari biasa pun sudah mulai terlihat. Karena itulah, pihaknya menambah jumlah lokasi pemotongan hewan sebanyak 19 titik di Kota Pontianak.

“Ada 19 titik tambahan tempat pemotongan hewan untuk memenuhi kebutuhan daging jelang Idul Fitri. Rinciannya, di Kecamatan Pontianak Tenggara, Pontianak Selatan, dan Pontianak Timur, masing-masing dua titik, Pontianak Utara tiga titik, Pontianak Kota empat titik, dan Pontianak Barat enam titik,” kata dia.

Pihaknya juga menyiagakan petugas untuk melakukan pengawasan agar setiap proses mulai dari pemotongan hingga distribusi ke pasar-pasar berjalan sesuai dengan ketentuan. Bersama dengan Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak, pihaknya telah membentuk tim yang beranggotakan sekitar 10-14 orang, yang juga bertugas untuk memastikan ketersediaan pangan di pasar-pasar.

“Fungsi pengawasan ini diperlukan dalam rangka menjamin tersedianya daging sapi yang memenuhi standar ASUH (aman, sehat, utuh, dan halal),” jelas dia.

Dalam rangka menjaga ketersediaan hingga kualitas daging sapi segar di Kalbar juga dilakukan koordinasi dengan himpunan peternak sapi yang ada di provinsi ini.

"Sebagai mitra pemerintah, para peternak dan pemasok sapi yang memasok daging segar di pasar memiliki peran yang sangat penting. Jadi koordinasi terus diperkuat," sebutnya.

Ia juga memastikan dan terus berupaya semaksimal mungkin agar daging sapi yang tersedia bukan daging sapi palsu. Saat ini harga daging sapi segar di Pontianak mulai Rp 120 ribu-Rp 135 ribu per kilogram.

"Kami melakukan pengetatan pengawasan mengingat awal Ramadhan ini, ada temuan daging sapi di Bandung, Jawa Barat, yang ternyata merupakan daging babi. Sejauh ini di Kalbar belum ada temuan itu," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement