REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara menyalurkan 417,15 ton pupuk NPK Phonska untuk memperkuat sentra pangan di tengah wabah virus corona atau COVID-19.
Stimulus berupa pupuk NPK nonsubsidi bagi petani yang terdampak COVID-19 diluncurkan Gubernur Sultra Ali Mazi didampingi Wagub Lukman Abunawas serta anggota Forkopimda di posko terpadu Gugus Tugas COVID-19 di Kendari, Jumat (22/5). Gubernur Ali Mazi mengatakan pemerintah daerah bersama anggota Forkopimda tak luput memperhatikan ketahanan pangan lokal untuk menjamin kebutuhan pokok sehari-hari.
"Saat ini kita sedang berjuang bersama-sama melawan virus corona tetapi juga harus menjaga ketahanan pangan," kata Ali Mazi. Salah satu strategi menjaga ketahanan pangan adalah memberikan bantuan pupuk nonsubsidi pada wilayah sentra-sentra produksi padi.
Stimulan 417,15 ton pupuk non subsidi menyasar lima kabupaten potensial produksi padi sawah yakni Kabupaten Konawe, Konawe Selatan, Kolaka Timur, Bombana dan Kolaka.
Pengembangan padi sawah di Sultra meliputi 15 kabupaten/kota, kecuali Kabupaten Wakatobi dan Buton Selatan namun karena keterbatasan anggaran, sehingga difokuskan pada lima kabupaten sentra produksi tersebut, kata Plt Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sultra Ari Sismanto.
Stimulan bantuan pupuk yang menyasar 175 kelompok tani pada 5 kabupaten diharapkan dapat membantu petani dalam upaya pemenuhan sarana produksi yang terbatas.
Bantuan pupuk NPK diberikan kepada petani yang termasuk dalam kategori kelompok petani pemula, petani penggarap dengan kepemilikan lahan dibawah satu hektare dan terdaftar dalam sistem manajemen informasi penyuluhan pertanian (Simluhtan).