REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo menyoroti lonjakan drastis kasus positif baru Covid-19 pada Kamis (21/5) yang mencapai 973 orang per hari. Menurutnya, lonjakan tersebut menjadi peringatan dini untuk seluruh pihak.
"Dengan banyaknya itu (angka kasus baru) justru menjadi peringatan buat semua pihak agar lebih waspada, lebih hati-hati bahwa yang selama ini saudara kita yang tidak merasakan sakit tidak memunculkan gejala itu yang perlu kita waspadai," kata Rahmad saat dihubungi Republika, Kamis (21/5).
Dirinya memandang, meningkatkan kedisiplinan di kalangan masyarakat jadi salah satu kunci utama memutus mata rantai penyebaran. Menurutnya, percuma jika dilakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), tapi masyarakatnya tidak disiplin.
"Jadi ini jadi momentum kita bersama dengan penambahan hampir 1.000 ini kita lebih hati-hati, lebih waspada dan lebih disiplin lagi apa yang disampaikan pemerintah," ujarnya.
Selain itu dirinya juga memaklumi terjadinya lonjakan tersebut. Politikus PDIP tersebut menilai, meningkatnya secara drastis sejalan dengan diperbanyaknya rapid test.
"Jadi saya kira dimaklumin kalau begitu banyaknya massive (rapid) test diperbanyak tentu implikasinya adalah kemungkinan-kemungkinan yang positif yang selama ini tidak terdeteksi itu dengan banyaknya test ini adalah menjadikan tahu bahwa kita sebenarnya positifnya itu sebenarnya di lapangan banyak," jelasnya.
Ia mengajak, semua pihak untuk tidak menganggap spele covid-19. Menurutnya hikmah yang bisa diambil dari tingginya penambahan kasus baru pada Kamis kemarin yaitu justru akan menambah keyakinan masyarakat untuk lebih waspada dan lebih hati-hati dalam menyikapi apa yang sudah dianjurkan pemerintah.
"Justru kita berterima kasih untuk kita semakin bersiap-siap, semakin disiplin, bahwa ini adalah peringatan dari kita bersama bahwa kita tidak main-main melawan corona ini sehingga dengan adanya penambahan itu justru menambah kita semakin bersatu padu melawan covid," tuturnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika