REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Totong mengatakan bantuan untuk guru honorer sudah dicairkan, Rabu (20/5). Namun lantaran keterbatasan waktu, penyaluran bantuan tersebut menghadapi kendala.
"Terakhir kemarin bank buka, padahal sudah disebar ke semua unit dan kantor pusat, tapi tetap belum bisa semua tersalurkan," katanya, Kamis (21/5).
Ia menyampaikan penyaluran dana bantuan untuk 17.370 guru honorer se-Kabupaten Garut itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Namun, para guru tidak perlu khawatir semua pasti akan menerima dana itu.
"Guru honorer yang sudah masuk daftar penerima akan mendapatkan bantuan dari pemerintah," katanya.
Sementara itu, sejumlah guru honorer di Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengaku kecewa bantuan uang dari pemerintah daerah tidak bisa diambil di kantor bank. Akibatnya, tidak bisa dimanfaatkan untuk menambah kebutuhan sehari-hari dan Hari Raya Idul Fitri.
"Kata pihak bank, nanti cairnya paling setelah Lebaran, soalnya kemarin (Rabu) hari terakhir bank buka," kata salah seorang guru honorer SD yang enggan disebutkan namanya di Garut, Kamis.
Ia menuturkan sejak Pemkab Garut mengucurkan bantuan melalui bank, para guru honorer serentak mendatangi kantor bank untuk mengambilnya, Rabu (20/5). Namun, setibanya di kantor bank, para guru yang sudah antre sejak pagi kecewa karena bantuan uang sebesar Rp500 ribu dari pemerintah tidak bisa dicairkan.
"Kemarin dari pagi sudah antre di BJB Pengkolan, tapi pas siang katanya belum bisa diambil," katanya.
Ia mengungkapkan uang dari Pemkab Garut rencananya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari menggantikan honor yang sudah dua bulan belum diberikan dari sekolah. Ia berharap uang bantuan dari Pemkab Garut dapat segera diterima sebelum Lebaran, meski pelayanan di kantor bank tutup karena libur jelang Lebaran.
"Soalnya kemarin hari terakhir bank buka, mudah-mudahan saja sudah bisa masuk ke rekening sebelum Lebaran," katanya.