Kamis 21 May 2020 20:27 WIB

Kritik Paul Krugman cs Atas Teori Cetak Uang MMT

MMT dianggap teori omong kosong berdasarkan pada beberapa kesalahpahaman mendasar.

Praktisi Media, Elba Damhuri saat menyampaikan materi pada diskusi Temu Wartawan, yang digelar oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Hotel PO, Semarang, Selasa (17/9). Dalam paparannya, media digital memiliki masa depan cerah dan media cetak tetap memiliki peluang untuk tetap hidup.
Foto:

Stephanie Kelton mengklaim kebijakan fiskal ekspansif mengarah ke tingkat bunga yang lebih rendah, bukan lebih tinggi. Ini artinya defisit harus mengarah pada peningkatan basis moneter, bahwa kebijakan fiskal ekspansif secara otomatis adalah kebijakan moneter ekspansif. Bagi Krugman, asumsi ini tidak benar. 

Kelima, ancaman inflasi tinggi --bahkan hiperinflasi-- bakal terjadi jika kebijakan cetak uang baru diberlakukan. Larry Summers menyatakan tidak benar bahwa pemerintah dapat menciptakan uang baru untuk membayar semua kewajiban yang jatuh tempo dan  menghindari gagal bajar. 

Pendekatan ini hanya akan mengarah kepada hiperinflasi. MMT-ers mengakui meningkatkan pengeluaran pada kapasitas penuh dapat menyebabkan inflasi. 

Mereka berpendapat masalah inflasi ini bisa mudah dipadamkan dengan menaikkan pajak atau menerbitkan obligasi untuk menghilangkan kelebihan likuiditas.

Summers menganggap MMT sebagai 'resep untuk bencana'. Dia memberi contoh pada pengalaman suram ekonomi pasar yang sedang tumbuh di beberapa negara. 

Prancis pada awal 1980-an, Italia dan Inggris pada 1970-an. Negara-negara ini meningkatkan defisit mereka pada saat tingkat inflasi sudah sangat tinggi — 11 persen di Italia dan 9 persen di Inggris pada 1973. Ekonomi bukannya makin membaik, sebaliknya malah semakin memburuk.

Kritik keenam untuk MMT, terkait suku bunga. Konsep MMT, suku bunga harus rendah bahkan ketika ekonomi sedang dalam tahap ekspansi sekalipun. Pada saat ekonomi booming MMT menilai suku bunga harus dijaga rendah.

Bagi Krugman, karena ekonomi sudah beroperasi pada kapasitas penuh, inflasi akan mulai meningkat tajam, bank sentral dipaksa menaikkan suku bunga untuk mencegah ekonomi terlalu panas.  Berbeda dengan MMT, ekonom konvensional melihat ekonomi yang booming menyebabkan inflasi naik, uang beredar lebih banyak, dan bank sentral harus membuat transmisi kebijakan menarik uang-uang itu.

Demikian sejumlah kritik kaum ekonom konvensional atas Teori Moneter Modern. Masih banyak kritik lain yang tidak masuk dalam ulasan kolom ini. 

Sebagai sebuah gagasan, MMT semakin membuka cakrawala berpikir politisi dan ekonom tentang sebuah model ekonomi yang boleh dikatakan tidak baru juga. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement