Kamis 21 May 2020 15:20 WIB

UMY Salurkan Bantuan APD ke Wonosobo

Rumah sakit swasta dan puskesmas kerap mengalami kekurangan APD.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Kampus UMY.
Foto: Wahyu Suryana.
Kampus UMY.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pandemi Covid-19 meningkat secara drastis di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, sampai 64 orang per 19 Mei 2020. Ini menyebabkan keberadaan Alat Pelindung Diri (APD) sangat terbatas penyebarannya, dan kebutuhan APD semakin tinggi.

Melihat itu, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melalui Dosen Prodi Ilmu Keperawatan (PSIK) Nurvita Risdiana, menyalurkan bantuan APD. Ada 645 unit pelindung wajah disalurkan ke RS dan puskesmas di Kabupaten Wonosobo.

Dosen Prodi Ilmu Keperawatan (PSIK) UMY, Nurvita Risdiana mengatakan, APD  Wonosobo diprioritaskan ke RSUD. Karenanya, rumah sakit swasta dan puskesmas kerap mengalami kekurangan APD yang salah satunya merupakan pelindung wajah.

"Saya mendapat kabar dari rekan-rekan perawat di sana kalau kekurangan APD. Maka, saya minta bantuan ke UMY untuk membantu kebutuhan pelindung wajah," kata Nurvita, saat penyerahan simbolis pelindung wajah dari UMY, Rabu (20/5).

Mulai dari Puskesmas Wonosobo 2 (30 unit), PMI Wonosobo (10 unit), Puskesmas Kejajar 1 (55 unit), Puskesmas Kejajar 2 (40 unit), Puskesmas Selomerto (70 unit), Puskesmas Mojotengah (20 unit), dan Puskesmas Wadaslintang (70 unit).

Kemudian, Puskesmas Kretek 1 (30 unit), Puskesmas Sepuran (20 unit), RS PKU Muhammadiyah Wonosobo (200 unit), Puskesmas Kalijajar (80 unit), dan Klinik Soemarmo Husada (20 unit).

Menurut Nurvita, angka kasus Covid-19 meningkat drastis di Wonosobo karena banyak pemudik yang datang dari luar negeri dan luar besar seperti DKI Jakarta. Hal itu yang menyebabkan angka kasus menjadi terus bertambah.

"Setelah dilihat datanya, kebanyakan kasus di Wonosobo berasal dari pekerja luar daerah yang pulang kampung," ujar Nurvita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement