Kamis 21 May 2020 13:36 WIB

PLN Jaga Pasokan Listrik Jateng-DIY Jelang Idul Fitri

Petugas PLN se-wilayah Jawa Tengah dan DIY siaga selama 24 jam.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Gardu listrik.
Foto: ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
Gardu listrik.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan DIY menjamin keamanan pasokan listrik di wilayah kerjanya. Saat ini, cadangan pasokan listrik untuk wilayah kerja Jawa Tengah dan DIY mencapai sekitar 1.649 hingga 1.727 Megawatt (MW) dengan beban puncak berkisar 3.131 MW.

"Memasuki Lebaran, pasokan listrik di wilayah Jawa Tengah dan DIY diprediksi aman," ungkap General Manager PLN Distribusi Jateng dan DIY, Feby Joko Priharto, di Semarang.

Ia juga mengatakan, kendati  Idul Fitri bakal berlangsung di tengah situasi pandemi Covid-19, PLN juga tetap menyiagakan petugas se-wilayah Jawa Tengah dan DIY selama 24 jam. Hal ini dilakukan guna menjaga dan menjamin keandalan pasokan listrik tersebut, dan tetap dilakukan sesuai dengan protokol pencegahan penyebaran Covid-19.

Selain itu, terhitung mulai dari 17 Mei 2020 sampai sepekan setelah Idul Fitri 1441 Hijriyah, PLN juga telah meniadakan pemeliharaan jaringan terencana. Apabila ada pemeliharaan yang harus dilakukan, PLN mengerahkan tim  Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB), sehingga proses pekerjaan dapat dilakukan tanpa pemadaman.

PLN juga menyiagakan call center (on call) 24 jam dan jika ada permasalahan listrik yang dialami oleh masyarakat, dapat segera menghubungi sentra pelayanan PLN. "Contact Center PLN 123 dapat diakses melalui, telepon (kode area + 123), Facebook PLN 123, Twitter @pln_123, Instagram pln123_official, dan email [email protected]," jelasnya.

Demi mendukung upaya meminimalkan gangguan, Feby juga mengimbau kepada masyarakat untuk turut serta berpartisipasi dalam menjaga jaringan listrik. Karena faktor penyebab gangguan kelancaran dan keandalan jaringan listrik bukan hanya berasal dari persoalan-persoalan teknis.

"Gangguan terbesar justru kerap berasal dari eksternal, misalnya pohon, layang-layang, ataupun pekerjaan bangunan yang dekat dengan jaringan dan lainnya," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement