Kamis 21 May 2020 00:05 WIB

Puluhan Pondok Kafe di Aceh Barat Ambles Akibat Abrasi

Rusaknya puluhan pondok kafe di daerah ini menyebabkan warga merugi.

Warga berada di kawasan wisata pantai dengan berlatar tulisan Meulaboh (ilustrasi). Puluhan pondok wisata di pinggir pantai di Desa Suak Ribee, Kecamatan Johan Pahlawan, Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, ambles setelah diterjang abrasi gelombang pasang air laut, Rabu (20/5).
Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Warga berada di kawasan wisata pantai dengan berlatar tulisan Meulaboh (ilustrasi). Puluhan pondok wisata di pinggir pantai di Desa Suak Ribee, Kecamatan Johan Pahlawan, Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, ambles setelah diterjang abrasi gelombang pasang air laut, Rabu (20/5).

REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Puluhan pondok wisata di pinggir pantai di Desa Suak Ribee, Kecamatan Johan Pahlawan, Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, ambles setelah diterjang abrasi gelombang pasang air laut, Rabu (20/5). Akibatnya, puluhan unit pondok kecil yang terdapat di sepanjang bibir pantai di daerah ini rusak parah dan terbawa arus.

Kepala Desa Suak Ribee, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat Teuku Razali mengatakan, rusaknya puluhan pondok kafe di daerah ini menyebabkan kerugian pada warga.

“Abrasi pantai yang terjadi di desa kami sudah sangat parah. Kami berharap agar dapat segera ditangani pihak terkait,” kata Teuku Razali.

Menurutnya, abrasi yang terjadi kali ini merupakan yang kedua pada bulan suci Ramadhan tahun ini. Sebelumnya, abrasi yang terjadi pada Sabtu (9/5) lalu juga menyebabkan sekitar 20 unit pondok kafe di desa setempat rusak setelah diterjang ombak.

Dampak dari kerusakan tersebut juga menyebabkan masyarakat terganggu untuk melakukan aktivitas ekonomi, karena sebagian besar pondok wisata yang ada sudah terbawa arus pasang air laut.

Ia juga menuturkan, dampak dari abrasi yang terjadi selama ini juga menyebabkan sekitar 110 meter bibir pantai dan badan jalan di kawasan itu juga ikut rusak.

Kondisi tersebut menyebabkan air laut dengan mudah masuk ke permukiman sehingga sangat meresahkan masyarakat, kata Teuku Razali menegaskan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement