Rabu 20 May 2020 17:50 WIB

Tips Menjadi Perempuan Berdaya di Era Teknologi

Perempuan bisa menguasai apa saja asal ada keinginan atau asal mau.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Dwi Murdaningsih
Director of Government Affairs Public Affairs and Communications Departement PT Huawei Tech Investment Yenty Joman menjadi narasumber dalam workshop & sharing session Inspirashe secara online kerja sama Republika dan Huawei di Jakarta, Rabu (20/5). Workshop & sharing session Inspirashe kali ini membahas tentang Inspiring Women in 4.0
Foto: Prayogi/Republika
Director of Government Affairs Public Affairs and Communications Departement PT Huawei Tech Investment Yenty Joman menjadi narasumber dalam workshop & sharing session Inspirashe secara online kerja sama Republika dan Huawei di Jakarta, Rabu (20/5). Workshop & sharing session Inspirashe kali ini membahas tentang Inspiring Women in 4.0

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Personal Social Responsibility Inspirator, Leila Mona Ganim mengatakan perempuan harus berdaya. Meskipun saat ini sedang di rumah saja, perempuan bisa berdaya. Bagaimana caranya?

Ia mengatakan meski di rumah perempuan juga bisa produktif. Misalnya dengan menjadi perempuan yang bisa menanam tanaman, membuat desain, lukisan, karya seni atau melaju dengan teknologi.

Baca Juga

“Luar biasa perempuan bisa apa saja,” ujarnya dalam acara Workshop and Sharing Session InspiraShe, Empowering Woman to Innovate, Inspiring Women in 4.0 Era, yang diselenggarakan Republika bekerja sama dengan Huawei, Rabu (20/5).

Untuk menjadi orang berdaya harus sungguh-sungguh. Proses dari bisa menjadi tidak bisa adalah proses belajar. Untuk berdaya sebuah perjalanan, dari tidak bisa apa-apa menjadi bisa dibutuhkan waktu 10 ribu jam.

“Mau jago apa, jago IT dibutuhkan waktu 10 ribu jam. Ini adalah batas untuk kita menguasai sesuatu. Ini adalah konsumsi waktu produktif kita untuk jadi master,” ujarnya.

Sebuah proses yang harus dimiliki seseorang menguasi sesuatu, perlu latihan sabar, terus menerus mencoba jatuh bangun, sampai itu ada dalam diri nya otomatis tanpa keluar lagi. “Dibutuhkan kesabaran, kemauan, passion, kerja dengan cinta, belajar dengan cinta, lakukan segala sesuatu dengan cinta. Latihan yang dilakukan membangun kualitas dirinya, dari tidak bisa menjadi bisa,” ujarnya.

Ia menegaskan perempuan bisa menguasai apa saja asal ada keinginan atau asal mau. “Ini kesempatan untuk baca atau menguasai apa saja, sangat mudah semua bisa. Jika kamu memimpikannya, kamu bisa melakukannya, jika kamu mau, kamu bisa, perkaya mimpimu dan jadi perempuan berdaya,” ujarnya.

photo
Personal Social Responsibility (PSR) Inspirator Leila Mona Ganiem menjadi narasumber dalam workshop & sharing season inspirashe kerjasama Republika dan Huawei di Jakarta, Rabu (20/5). Workshop & sharing session Inspirashe kali ini membahas tentang Inspiring Women in 4.0 - (Prayogi/Republika)

Manfaatkan teknologi

Ditengah pandemi Covid-19 ini, masyarakat dituntut untuk lebih produktif dengan memanfaatkan teknologi. Sebab, dimasa pembatasan sosial skala besar (PSBB), kita dianjurkan untuk dirumah saja. Hal ini diungkapkan oleh Pemimpin Redaksi Republika, Irfan Junaidi.

Ia mengatakan ditengah pandemi sebaiknya berdayakan peran ibu perempuan lewat teknologi, agar dirumah tetap produktif. Sebaiknya kaum hawa ini membagikan hal positif, tetap semangat dan optimis, bahwa situasi ini bagian hal yang harus kita lalui menuju perbaikan.

“Karena kita tidak tahu ini kapan berakhir, bahkan bisa tidak berakhir. Republika ingin berkontrubsi supaya perubahan ini bisa kita semua dimudahkan dalam mengikutinya. Ini bagian dari niat baik Republika bersama Huawei membantu kita semua belajar menyesuaikan diri belajar dengan situasi pandemi,” jelasnya.

Di masa pandemi, semua yang berubah, kelas online sekarang dilakukan besar-besar dan dilakukan di seluruh wilayah. Menurutnya ini perubahan yang diluar duganaan, sehingga bisa menguatkan untuk antisipasi perubahan cepat.

“Kalau tidak siap, tidak mengikutinya, akan ada stress baru yang membuat kita tidak bisa beradaptasi dengan siatusi terkini,” tambahnya.

Ia mengatakan setiap kejadian pasti ada hikmahnya, karena itu kita harus menjaga semangat, tetap optimis, dan berfikir positif. “Ini adalah hal penting meningkatkan sistem imun tubuh kita.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement