REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian, menyatakan telah dan akan terus menggelar operasi pasar pangan pokok secara daring (online) guna membantu masyarakat sembari menjalankan protokol kesehatan. Promosi bahan pangan pokok dilakukan secara daring dan menggandeng aplikator Gojek untuk layanan antar.
"Kita tiap hari selalu melaksanakan operasi pasar. Cuma operasi pasar tidak seperti dulu yang kita masuk ke pasar, kita lakukan secara online," kata Kepala BKP, Agung Hendriadi, di Jakarta, Rabu (20/5).
Ia menuturkan, operasi pasar daring pertama dilakukan di wilayah Jabodetabek. Di mana, Pasar Mitra Tani sebagai kelolaan Kementan menyediakan 11 bahan pangan pokok dengan harga sesuai acuan pemerintah. Konsumen dapat memesan bahan pangan melalui aplikasi Gojek, layanan antar pun digratiskan.
Adapun di luar Jabodetabek maupun luar Jawa, Agung menjelaskan, seluruh Pasar Mitra Tani sudah melakukan pola yang sama. Diharapkan konsumen bisa memanfaatkan fasilitas yang ada sehingga bisa memperoleh bahan pangan terjangkau.
"Sebulan ini kita sudah melakukan operasi pasar online, sampai di Kalimantan bahkan Papua, semua serentak melakukan ini," ujarnya.
Agung menilai, sejauh ini harga di pasar tradisional sudah mulai menunjukkan penurunan. Namun, masih terdapat satu komoditas yang masih mahal, yakni bawang merah yang masih berkisar Rp 40 ribu per kg, di atas harga acuan Rp 32 ribu per kg.
Namun, pihaknya optimistis harga akan terus menurun seiring akan adanya panen bawang merah pada akhir bulan ini. Di sisi lain, operasi pasar online melalui Pasar Mitra Tani akan terus digencarkan. "Saya imbau masyarakat beli lewat Pasar Mitra Tani saja bisa diakses lewat Go Food. Insya Allah lebih aman tanpa harus berkerumun," ujarnya.
Ia menambahkan, sesuai arahan Menteri Pertanian, BKP juga ikut dalam mengintervensi hambatan-hambatan dalam distribusi pangan. Pihaknya tak menampik bahwa terdapat berbagai hambatan terutama ke wilayah Indonesia timur. Namun, Kementan telah berkoordinasi dengan BUMN PT Pelni agar menambah armada untuk memperlancar pengiriman pangan.
"Momen Covid-19 ini juga menjadi momen baik karena kita ketahui masalah-masalah yang harus kita perbaiki," kata Agung.