Rabu 20 May 2020 09:49 WIB

Kisruh BST Kemensos, Ini Tanggapan Bupati Serang

Bupati menyayangkan masih adanya sikap anarkis masyarakat terhadap aparat desa

Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah meminta masyarakat tidak panik terkait persoalan pembagian bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial (Kemensos). Sebab bantuan yang diberikan tidak hanya BST, juga ada dari Pemprov Banten, Pemkab Serang, dana desa, serta bantuan swasta.
Foto: istimewa
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah meminta masyarakat tidak panik terkait persoalan pembagian bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial (Kemensos). Sebab bantuan yang diberikan tidak hanya BST, juga ada dari Pemprov Banten, Pemkab Serang, dana desa, serta bantuan swasta.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG--Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah meminta masyarakat tidak panik terkait persoalan pembagian bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial (Kemensos). Sebab bantuan yang diberikan tidak hanya BST, juga ada dari Pemprov Banten, Pemkab Serang, dana desa, serta bantuan swasta. 

Tatu menyayangkan jika ada sikap anarkis masyarakat kepada pemerintah desa terkait masalah BST. “Seharusnya, jangan ada sikap yang merugikan semua pihak. Terlebih pada momen bulan suci Ramadan. Kita sedang ada musibah, kita sekarang sedang susah, jangan anarkis, tidak boleh emosi. Kita justru harus mendekatkan diri kepada Allah SWT, harus intropeksi diri,” katanya.

Menurutnya, bantuan yang diberikan pemerintah butuh proses, agar tidak menyalahi aturan. “Jadi sangat tidak pantas pada bulan suci Ramadhan ini, memaksa bantuan semua harus serba cepat diselesaikan. Masyarakat diharapkan bisa menunggu, bisa memaklumi. Kalau belum dapat, bisa dicatat ke kades dan disampaikan ke Dinsos. Jangan rusak bulan suci, lebih baik perbaiki ibadah,” katanya.

Tatu memastikan, jika masyarakat sudah terdata oleh pemerintah desa, akan mendapatkan bantuan. Baik dari Kemensos, Pemprov Banten, Pemkab Serang, maupun dana desa. “Jadi Insya Allah, jangan panik. Tapi harus fair, kalau yang sudah mendapatkan, jangan berharap dapat bantuan lagi. Tapi masyarakat berpikir mereka semua dapat berbagai bantuan dari Kemensos,” ujarnya.

Tatu mengaku mendapat informasi dari Kemensos agar pemerintah daerah kembali memasukan data calon penerima bantuan. Namun banyak para calon penerima yang tidak memiliki data kependudukan yang sempurna. Tatu pun meminta Disdukcapil untuk turun tangan. “Kalau Kemensos datanya harus sempurna,” tuturnya.

Sementara di Pendopo Bupati Serang, Tatu menerima secara  simbolis bantuan 2 ton beras dan 2.000 masker dari Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Serang. “Kami ucapkan terima, dan akan kami kumpulkan di Dinsos, untuk kemudian disalurkan kepada masyarakat,” ujarnya. 

Menurut Tatu, saat ini dampak pandemi covid-19 dirasakan oleh banyak pihak, termasuk pemerintah daerah. “Tapi kondisi apa pun, aparatur pemerintah harus tegak berdiri dalam pelayanan kepada masyarakat. Saya mengimbau bagi lembaga atau elemen yang mampu untuk sama-sama membantu, dan meningkatkan ibadah. Sedekah, terlebih saat Ramadan, insya Allah menjadi amal ibadah yang berlipat,” ujarnya. 

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Serang, Didin Haryono berharap, bantuan yang diberikan semoga bermanfaat untuk masyarakat Kabupaten Serang. “Bantuan beras 2 ton ini mudah-mudahan tidak melihat jumlahnya, karena kami juga berkeinginan banyak namun terkendala anggaran. Kami juga menyerahkan masker sebanyak 2000 masker berlogo pemda, silakan pemda yang membagikannya kepada siapa yang berhak,” ujar Didin.(*)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement