Selasa 19 May 2020 06:56 WIB

Khofifah Kirim Bantuan untuk Perantau Jatim di Jabodetabek

Selain sembako, perantau Jatim dapat bantuan uang tunai Rp 200 ribu selama 3 bulan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Friska Yolandha
Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) mengirimkan bantuan berupa sembako untuk warga setempat yang terdampak Covid-19, sehingga tidak bisa mudik dari Jabodetabek. Selain sembako, perantau mendapat bantuan uang tunai Rp 200 ribu selama tiga bulan.
Foto: Dok. Istimewa
Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) mengirimkan bantuan berupa sembako untuk warga setempat yang terdampak Covid-19, sehingga tidak bisa mudik dari Jabodetabek. Selain sembako, perantau mendapat bantuan uang tunai Rp 200 ribu selama tiga bulan.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) mengirimkan bantuan berupa sembako untuk warga setempat yang terdampak Covid-19, sehingga tidak bisa mudik dari Jabodetabek. Selain sembako, mereka juga mendapat bantuan uang tunai Rp 200 ribu, selama tiga bulan. 

Berdasarkan data yang dimiliki Pemprov Jatim, ada 1.900 warga setempat yang tidak bisa mudik dari Jabodetabek. Total nilai bantuan sembako yang dikirimkan ke Jabodetabek mencapai Rp 372 juta.

"Kita ingin memberikan sapaan dalam bentuk sembako dan juga Bansos," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Grahadi, Surabaya, Senin (18/5).

Kepala Pelaksana BPDB Provinsi Jawa Timur Subhan Wahyudiono menyampaikan, 1.900 warga Jawa Timur yang ada di Jabodetabek tersebut, 347 orang di antaranya adalah yang mendaftar di Radar Bansos Pemprov Jatim. Kemudian, 1.553 orang lainnya adalah warga Jawa Timur yang tergabung dalam paguyuban-paguyuban perantau.

"Misalnya paguyuban pedagang soto, pedagang sate, yang terkomunikasikan masih bertahap di sana," ujar Suban.

Suban menegaskan, setiap warga Jatim di Jabodetabek tersebut mendapat bantuan uang senilai Rp 200 ribu per bulan, selama tiga bulan. Mereka juga mendapat bantuan sembako berupa 5 kilogram beras, gula pasir, satu liter minyak goreng, telur sepuluh butir, dan 10 bungkus mi instan.

Suban mengatakan, bagi masyarakat yang belum terdata tapi merasa membutuhkan intervensi, diharapkan segera mendaftar di Radar Bansos Pemprov Jatim. Pemprov Jatim juga diakuinya memberikan bantuan yang sama bagi warga luar Jatim yang saat ini berada di Jatim dan terdampak Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement