REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU - Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Riau memprediksi apabila masyarakat tetap nekat mudik Lebaran, maka daerah berjuluk Bumi Lancang Kuning ini akan mengalami lonjakan kasus positif Covid-19 pada Juni. Keterangan ini disampaikan Juru Bicara COVID-19 Riau, Indra Yovi, dalam pernyataan pers.
“Kalau kita tidak disiplin diri, kalau saudara-saudara kita tetap mau pulang dulu, maka kita akan celaka nanti. Bukan di H+7 Lebaran, perhitungannya nanti di pekan ketiga Juni. Kalau pekan ketiga Juni kasus positif meningkat, sumbernya pasti dari Lebaran,” katanya di Pekanbaru, Senin.
Ia mengatakan dalam dua pekan terakhir, 90 persen penambahan kasus positif Covid-19 di Riau merupakan kasus penularan dari luar daerah (imported case). Ini disebabkan warga asal Riau yang pulang kampung dari daerah terjangkit dan akhirnya membuat klaster penularan baru di Riau.
Klaster tersebut di antaranya klaster kepulangan santri dari Pondok Pesantren Desa Temboro Magetan dan klaster Sukabumi. “Akhirnya muncul klaster Temboro, klaster Sukabumi, satu kasus positif dari perjalanan ke Sumatera Selatan, satu dari perjalanan dari Padang, dan Medan. Tambahan empat kasus sebelumnya, merupakan transmisi lokal dari kontak erat kluster santri Temboro,” ujarnya.
Indra mengatakan banyak warga masih menganggap remeh penyakit mematikan ini. Padahal, ia mengakui mengobati Covid-19 sangat sulit untuk dilakukan oleh tenaga medis. “Kita tenaga medis cuma bisa mengimbau untuk kepentingan saudara semua. Kami bisa melihat tertekannya saudara kita yang begitu positif (Covid-19). Jangan anggap enteng,” ujarnya.
Ia mengatakan kasus positif Covid-19 terus bertambah hingga mencapai 101 kasus dengan jumlah kesembuhan sebanyak 61 kasus. “Total positif 101 kasus positif. Terdiri dari 34 dirawat, 61 sehat dan sudah dipulangkan, dan enam meninggal dunia,” kata Indra.