Senin 18 May 2020 18:28 WIB

Hadapi Covid-19, Warga Madiun Bagi Sembako Gratis

Warga dipersilakan untuk mengambil sembako sendiri sesuai kebutuhan.

Covid-19 (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN – Kepedulian sosial antartetangga dan warga selama pandemi Covid-19 berjalan semakin baik. Dimotori Program 10 Rumah Aman, contoh terakhir diberikan seorang warga Madiun, Tatok Raya, dan Rumah Makan Gratis (RMG) Madiun.

Tatok Raya, warga RT 42/RW 13, Kelurahan Taman, baru-baru ini membagi sembako secara gratis.  Aksi warga tersebut diharapkan mampu mengurangi tekanan sosial ekonomi masyarakat terdampak pandemi Covid-19.

"Kami memang hanya membatasi untuk lingkungan warga sekitar saja. Bukan untuk warga di luar wilayah kami," kata Tatok Raya.

Hal ini dimaksudkan untuk menginspirasi warga lainnya melakukan hal yang sama. “Biar masing-masing wilayah tumbuh rasa saling peduli  juga,” lanjutnya.

Warga dipersilahkan untuk mengambil sembako sendiri sesuai kebutuhan. Selain beras, kebutuhan mi instan, telor, minyak goreng, dan gula disediakan oleh Tatok Raya di teras rumahnya setiap hari.

“Kami sengaja mengajarkan kejujuran. Dalam sehari ada 7 hingga 8 orang yang datang,” ujar Tatok.

Selain aktivitas sosial, RT 42/RW 13 Taman juga menjalankan protokol kesehatan. Memiliki 20 rumah, wilayah ini menjalankan protokol kesehatan selama tiga pekan. Aktivitasnya dimulai dari pengukuran suhu tubuh dengan angka rata-rata di bawah 37 derajat celsius. 

Pengukuran suhu tubuh dilakukan tiap dua hari sekali. Selain itu, ada juga penyemprotan disinfektan yang dilakukan dua kali seminggu.

“Kami tetap memiliki komitmen untuk membuat lingkungan sekitar tetap zona hijau Covid-19. Semua anjuran dalam protokol kesehatan dijalankan oleh warga. Semuanya sudah mengerti posisi dan tugas masing-masing,” ujar Tatok.

Selain Taman, aktivitas sosial dijalankan RMG Madiun di Jalan Mundu Nomor 4, Kota Madiun, Jawa Timur. Pada hari normal, tempat ini hanya beroperasi pada Senin dan Kamis. Pengunjungnya selalu ramai. Background-nya beragam, seperti tukang becak, ojek online, pelajar, mahasiswa, juga karyawan pabrik. 

Menunya sangat bervariasi. Ada nasi, sayur, ayam, tempe goreng, dan kerupuk.

“Pembagian makanan gratis sebenarnya menjadi program reguler RMG Madiun. Dengan adanya Covid-19 ini, fungsi RMG Madiun semakin dioptimalkan. Sebab, ada banyak saudara kami yang ekonominya terdampak Covid-19. Kami siapkan banyak nasi plus lauk pauk setiap harinya. Jadi, silahkan mampir,” ungkap Koordinator Lapangan RMG Madiun Ardiyan Agung Nugroho.

Menyikapi pandemi Covid-19 sekaligus bulan Ramadhan, RMG Madiun mengatur ulang operasionalnya. Hari operasional RMG Madiun digeser menjadi Senin-Rabu-Kamis. Pada hari tersebut, masyarakat bisa datang langsung ke Jalan Mundu. Selain tata waktunya, menu makanan yang disajikan juga mengalami penyesuaian. Dikemas menjadi nasi bungkus, lauk pauk yang ditawarkannya serba kering.

“Pandemi Covid-19 dan momentum puasa membuat kami banyak melakukan penyesuaian. Makanan kami bungkus agar bisa dibawa pulang. Karena dibungkus, kami tidak bisa memakai lauk berkuah atau basah. Padahal kalau hari normal, kami sajikan juga Rawon, Soto, hingga Kari. Kami sempat berpikir untuk memberi sembako, tapi kasihan kalau ada pendatang dari luar kota,” jelas Ardiyan.

Untuk memenuhi kebutuhan Ramadhan, RMG Madiun membagikan paket nasi sebanyak 300 hingga 350 bungkus per hari. Makanan tersebut biasanya digunakan sebagai menu berbuka puasa oleh masyarakat di Kota Gadis. 

“Jumlah menu yang disiapkan sejauh ini cukup mengakomodir kebutuhan. Itu adalah hasil donasi dari rekan-rekan di Madiun dan patungan,” ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement