REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dikerahkan untuk menjaga tempat isolasi warga negara Indonesia (WNI) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. "Ada empat titik penjagaan, dua untuk pengantar makanan dan dua lainnya standby (siaga)," kata anggota TNI Pratu Agus Purnomo, di Jakarta, Senin (18/5).
Penjagaan ketat terlihat di sekitar pos pintu masuk Asrama Haji yang biasanya ditempati petugas berseragam satuan pengamanan (satpam) dan Satpol PP, kini dijaga oleh anggota TNI. Sudah sepekan terakhir tidak kurang dari 75 personel TNI melakukan penjagaan sejak WNI dari luar negeri itu tiba di Asrama Haji Pondok Gede.
Petugas menyeleksi secara ketat satu per satu tamu yang datang, termasuk kalangan keluarga WNI yang berniat mengantarkan makanan atau pakaian. "Untuk makanan atau barang-barang titipan keluarga disimpan di pos, nanti kami yang antar," kata Agus.
Tidak ada tamu yang diperbolehkan menembus hingga ke lingkungan dalam asrama, mereka hanya sampai di pos gerbang masuk. "Tugas kami hanya mengamankan dan bantu mereka yang dikarantina," kata Agus.
Sebanyak 196 WNI, anggota Jamaah Tabligh dari Bangladesh diobservasi dan karantina sementara di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.
Upaya isolasi tersebut terkait dengan risiko penularan Covid-19. Mereka diisolasi sejak sepekan terakhir. WNI yang menurut hasil pemeriksaan tidak terinfeksi virus corona akan dipulangkan ke daerah asal.
Sedangkan WNI yang positif terjangkit Covid-19 menurut hasil pemeriksaan akan dirujuk ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Jakarta.