REPUBLIKA.CO.ID, SOLOK -- Wakil Bupati Solok Yulfadri Nurdin mengatakan, gugus tugas penanganan Covid-19 saat ini mengarantina 31 orang yang diketahui terlibat kontak dengan satu orang pasien positif Covid-19 di RSUD Solok Arosuka pekan lalu. Dari 31 orang tersebut, sebanyak delapan orang diisolasi di Vila Danah di Atas, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok.
Yulfadri menyebut kehadiran delapan orang yang dikarantina di Vila Danau di Atas ini mendapat pertentangan dari pemuda dan warga setempat. Warga dan pemuda, menurut Yulfadri, khawatir kehadiran delapan orang yang dikarantina ini dapat menularkan virus corona kepada masyarakat sekitar.
"Jadi, sempat ada keresahan dari warga dan pemuda karena beranggapan bisa menularkan Covid-19," kata Yulfadri di rumah dinas Wabub Solok, Senin (18/5).
Yulfadri mengatakan, penolakan dari pemuda dan warga hanya karena ada kesalahpahaman dan kurangnya sosialisasi dari gugus tugas. Harusnya gugus tugas dan pihak RSUD Solok Arosuka, menurut Wabup Solok, lebih dahulu memberitahukan kepada warga dengan memberi penjelasan orang yang dikarantina ini belum dipastikan positif Covid-19. Selain itu, delapan orang tersebut dipastikan tidak akan keluar dari Vila Danau di Atas selama masa inkubasi berakhir.
Wabub Solok mengaku pada Ahad (17/5) ini berkunjung ke Vila Danau di Atas untuk memberikan dampak psikologis kepada masyarakat sekitar. Yulfadri berharap kedatangannya ke lokasi karantina membuat warga dan pemuda tidak lagi resah.
Namun, bila warga masih menolak kehadiran orang dalam pengawasan (ODP) dikarantina di kawasan wisata Danau di Atas Danau di Bawah, pemkab akan memindahkan mereka ke rumah masing-masing untuk karantina secara mandiri.
Satu orang pasien dalam pengawasan (PDP) di RSUD Solok Arosuka meninggal dunia pada Kamis (14/5) lalu. PDP tersebut juga mengidap penyakit bawaan, yakni penyakit paru-paru. Baru pada Sabtu (16/5) PDP tersebut dinyatakan positif Covid-19.
Hari itu juga RSUD Solok Arosuka ditutup sementara sampai 26 Mei nanti. Kemudian, 31 orang yang ditemukan dari hasil tracking dikarantina. Sebelas orang di antaranya merupakan dokter. Dari 31 orang yang dikarantina ini, delapan orang karantina di kawasan wisata Danau di Atas, sementara sisanya karantina mandiri di rumah.