Ahad 17 May 2020 08:15 WIB

KKP Tebar 10 Ribu Benih Ikan Endemik di Wilayah Perbatasan

Ikan baung merupakan ikan endemik Sungai Sekayam.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Agus Yulianto
Sungai Sekayam di Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
Foto: Antara/Agus Alfian
Sungai Sekayam di Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 10 ribu benih ikan baung ditebar di Sungai Sekayam, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Lokasi ini merupakan wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia.

Kegiatan yang dilakukan pada Kamis (14/5) tersebut merupakan bagian dari Bulan Mutu Karantina 2020 yang digelar oleh Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (Balai KIPM) Entikong serta merupakan bagian dari kepedulian Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam ikut serta menjaga keberlangsungan ekosistem hayati khususnya SDA perairan dan perikanan. 

Kepala Balai KIPM Entikong Wigrantoro Giri Pratikno mengatakan, ikan baung merupakan ikan endemik Sungai Sekayam. Oleh karena itu,  pelepasan benih sekaligus menjadi upaya pelestarian ikan jenis tersebut di habitat asalnya.  

"Penebaran benih ikan atau restocking ikan endemik yang dilakukan di sungai Sekayam, Kecamatan Entikong merupakan salah satu bentuk upaya menjaga keberlangsungan dan keberlanjutan ikan yang menjadi salah satu ikan asli Kalimantan," ujar Giri dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (16/5).

Giri menambahkan, bulan mutu dan karantina kali ini mengusung tema “Ikan Sehat Bermutu untuk Menanggulangi Covid-19". Alhasil, restocking ikan di alam juga menjadi salah agenda berkelanjutan untuk menjaga pelestarian ikan bermutu di wilayah perbatasan.  

"Ini untuk menjaga ikan sebagai agen hayati di sungai Sekayam agar tetap lestari," lanjut dia. 

Berdasarkan hasil riset Rini Susilowati, dkk dalam Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan 2017, disebutkan per 100 gram ikan baung memiliki kandungan gizi kalsium sebesar 42,13 mg, zinc 0,44 mg. Selain itu, per gram ikan dengan nama latin Hemibagrus numurus ini juga mengandung asam amino fenilalanin sebesar 0,80 mg dan prolin 1,79 mg.

Adapun sejumlah pemangku kebijakan seperti Bea dan Cukai Entikong, Stasiun Karantina Pertanian Entikong, Polsek Entikong, Satgas Pamtas Yonif 461, serta Kepala Desa Entikong juga turut terlibat dalam pelepasan ikan baung. Giri berharap, ke depannya ikan baung tetap lestari serta tetap dinikmati warga di sekitar perbatasan.

"Harapan kita, semoga ikan-ikan terus memberikan manfaat baik untuk lingkungan dan masyarakat sekitar," kata Giri. 

Sebelumnya, Balai KIPM Entikong juga telah membagikan paket ikan bermutu untuk warga di perbatasan. Penyerahan paket dilakukan pada Rabu, 13 Mei 2020. Program bulan mutu karantina 2020 sendiri berlangsung sejak diluncurkan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo pada 22 April dan akan berakhir pada 30 Juni mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement