REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Pangi Syarwi Chaniago menanggapi, peta politik 2024 yang diutarakan Amien Rais baru-baru ini. Pangi menilai, masing-masing partai politik akan mencalonkan kadernya masing-masing.
Pangi memperkirakan, persaingan untuk Pilpres 2024 baru mulai terasa di 2022. Untuk sementara ini, masing-masing parpol masih menikmati hasil perjuangan Pemilu 2019.
"Partai akan memulai mengorbitkan calon presiden masing-masing partai, 2022 perkiraan saya sudah mulai bising soal Pilpres," kata Pangi pada Republika, Sabtu (16/5).
Pangi menilai, parpol perlu punya kandidat Capres sendiri. Sebab, hal itu dianggap berpengaruh pada tingkat elektoral parpol. Apalagi, jika sang capres punya penerimaan yang tinggi di masyarakat.
"Belajar dari pemilu serentak 2019, partai yang punya jagoan, ikut tertolong elektabilitas partainya, ketika kadernya mendapat tiket maju dalam kontestasi elektoral pilpres," ucap Pangi.
Tak menutup kemungkinan, ada menteri kabinet Jokowi-Ma'ruf yang mencalonkan diri di Pilpres 2024. Sehingga, Pangi menduga, kinerja mereka akan turun seiring mendekati Pilpres.
"Enggak bakal fokus lagi menteri di kabinet, tapi mulai curi start mempersiapkan jagoannya untuk bertarung," ujar Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu.
Sebelumnya, Amien Rais menggelar diskusi virtual yang dimoderatori oleh Refly Harun. Keduanya membahas banyak isu politik baik di masa lalu maupun teraktual. Salah satunya, Amien buka-bukaan tentang pengangkatan Gus Dur sebagai Presiden dan membicarakan peta politik 2024.
Prabowo diklaim sebagai tokoh dominan pada Pilpres mendatang. Prabowo berpeluang maju didampingi Puan Maharani. Tak menutup kemungkinan, Prabowo akan menghadapi Anies Baswedan.