REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Pemerintah Kabupaten Boyolali mengirim sebanyak 10 ton beras ke Jabodetabek. Beras ini untuk membantu warganya yang merantau dan tidak bisa mudik, di wilayah Jabodetabek di tengah pandemi covid-19.
Asisten Tata Pemerintahan dan Kesejahteraan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Boyolali, Totok Eko Yudi Priatmo mengatakan, sebanyak 10 ton beras merupakan bentuk kepedulian Pemerintah KabupatenBoyolali kepada masyarakat perantauan. Menurut Totok Eko Yudi Priatmo Wabah covid-19 masih membayangi Indonesia hingga saat ini.
Penyebaran pandemi covid-19 itu membuat aktivitas masyarakat menjadi terhambat. Bahkan, kata Totok, banyak sektor terganggu hingga menyebabkan tidak dapat diperolehnya penghasilan untuk mencukupi kebutuhan hidup. Hal ini, ternyata mengakibatkan laju perekonomian masyarakat menjadi lesu.
"Begitu juga halnya bagi warga Boyolali yang di perantauan dan tidak dapat kembali pulang ke kampung halamannya," kata Totok.
Menurut dia, pasokan beras yang dikirim ke Jakarta tersebut untuk membantu khususnya warga perantauan yang mengadu nasib di Jakarta Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan sekitarnya. Kasus positif COVIcovifD-19 di wilayah tersebut terbilang cukup tinggi. Sehingga, Pemerintah KabupatenBoyolali mengirimkan bantuan beras kepada warganya di perantauan.
"Kami mengirimkan bantuan beras untuk warga perantau ke Jabodetabek, beras 10 ton," katanya.
Pihaknya berharap dengan dikirimkan bantuan beras tersebut dapat membantu masyarakat Boyolali di perantauan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Beras tersebut dikirim menggunakan dua unit truk ke Jakarta, dan diterima pengurus Paguyuban Warga Boyolali di Jakarta untuk dibagikan kepada warga di wilayah Jabodetabek.