REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Freeport Indonesia (PTFI) sempat mendapat desakan dari pemerintah daerah untuk menutup operasional sementara di dataran tinggi Tembagapura. Hal ini sebagai imbas penyebaran virus corona yang menginfeksi 51 karyawan.
Direktur Utama MIND ID, Orias Petrus Moedak, menjelaskan, meski ada yang positif corona, PTFI tetap melanjutkan operasional dengan prosedur keamanan Covid-19. "Kalau tutup akses sebenarnya tidak masalah. Tapi, kalau tutup operasi, itu tidak ada pilihannya di kami," kata Orias dalam diskusi virtual, Jumat (15/5).
Dia berujar, saat ini perusahaan sudah menerapkan protokol kesehatan untuk menjamin karyawannya tidak terpapar virus. Tes yang dilakukan pun bisa diketahui hasilnya sehingga jika memang ada yang terinfeksi lagi, yang bersangkutan tentu akan ditangani secara khusus.
"Nanti kalau ada yang terinfeksi lagi kan ada hasil tesnya. Di sana dilakukan pemisahan. Yang kena Covid-19 mereka akan dipisahkan," katanya.
Adapun operasional di Tembagapura juga dibatasi untuk penyaluran logistik. Bahkan, dia mengatakan, hasil operasi pada kuartal I ini justru lebih bagus, di atas 100 persen. Meski begitu, dia tidak dapat mengelaborasi angka pastinya. "Ya di atas 100 persen, di atas sedikit, tidak lebih dari 1 persen tapi sudah bagus banget. Ini tembaga dan emas. Kita cuma dapat laporannya dari pusat," ujarnya.