REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Sejumlah pedagang Pasar Rangkasbitung menyatakan daya beli warga Kabupaten Lebak, Banten, sejak sepekan terakhir mulai membaik, usai adanya pencairan dana bantuan langsung tunai (BLT), untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19.
"Kami sangat kewalahan melayani konsumen," kata Enjum, seorang pedagang bahan pokok di Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Jumat (15/5).
Ia mengatakan, membaiknya daya beli masyarakat ini membuat omzet pedagang mengalami perbaikan yang cukup signifikan. Menurut dia, kondisi itu tidak hanya disebabkan oleh kenaikan permintaan masyarakat terhadap bahan kebutuhan pokok seiring dengan makin dekatnya perayaan Lebaran, tapi juga karena pencairan dana BLT.
"Beberapa hari terakhir ini pendapatan kami cukup lumayan dibandingkan dengan pekan lalu," kata Enjum menjelaskan.
Begitu juga pedagang Pasar Rangkasbitung lainnya, Yani, yang memastikan pencairan dana BLT sangat berpengaruh terhadap pendapatan pedagang. Padahal, pada dua pekan memasuki Ramadhan, pembeli pasar sempat sepi dan penjualan sayuran tidak laku.
Namun, saat ini terjadi kenaikan pendapatan, bahkan pedagang bisa meraup keuntungan bersih Rp 450 ribu setelah sebelumnya hanya meraih Rp 100 ribu per hari. "Kami yakin naiknya daya beli warga itu pasca-pencairan dana BLT," kata Yani.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Agus Reza mengatakan, persediaan harga pokok yang mencukupi dan harga yang relatif stabil telah membantu membaiknya daya beli. Kondisi ini juga didukung oleh pencairan dana BLT yang tujuannya untuk membantu peningkatan konsumsi masyarakat.
Oleh karena itu, kebanyakan warga mulai membeli kebutuhan bahan pokok mulai gula, lauk pauk, sayuran untuk kebutuhan selama Ramadhan. "Kami mengapresiasi harga bahan pokok tetap stabil, meski terjadi peningkatan konsumsi warga selama Ramadhan," kata Agus.