Jumat 15 May 2020 05:28 WIB

Manula Covid-19 di Prabumulih Dimakamkan tanpa Protokol

Keluarga menolak pemakaman dengan protokol Covid-19.

Manula Covid-19 di Prabumulih Dimakamkan tanpa Protokol. Petugas medis merapikan sampel lendir saat tes swab Covid-19. Foto ilustrasi.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Manula Covid-19 di Prabumulih Dimakamkan tanpa Protokol. Petugas medis merapikan sampel lendir saat tes swab Covid-19. Foto ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Seorang manula asal Kota Prabumulih, Sumatra Selatan yang positif terkena virus corona tidak dimakamkan dengan protokol keamanan Covid-19. "Perempuan berusia 78 tahun itu meninggal pada 12 Mei 2020," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Sumatra Selatan Yusri.

Manula yang tercatat sebagai kasus 368 di Sumsel itu baru dinyatakan positif Covid-19 oleh Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Sumsel kepada wartawan pada Kamis (14/5) dari hasil tes swab dengan status penularan lokal.

Baca Juga

Sebelumnya, Wali Kota Prabumulih Ridho Yahya mengatakan, kasus 368 melakukan rapid test di RS Fadhilah. Setelah hasilnya positif, korban dibawa ke RSUD Prabumulih untuk tes swab.

Namun, saat di RSUD Prabumlih, keluarga memaksa kasus 368 dipulangkan karena kondisi cukup sehat. Pada saat itu, petugas berupaya mempertahankan pasien.

Sembilan hari kemudian atau pada 12 Mei, kasus 368 meninggal dunia, lalu dimakamkan di TPU Kelurahan Prabujaya, Kecamatan Prabumulih Timur tanpa protokol keamanan Covid-19. Puskesmas setempat telah mengarahkan pemakaman harus sesuai dengan protokol karena kasus 368 meninggal dengan status pasien dalam pengawasan (PDP). Namun, ditolak keluarga.

Gugus Tugas Prabumulih baru menerima hasil swab pada Rabu (13/5) malam yang menyatakan almarhumah positif Covid-19. "Tim medis sudah melacak siapa saja yang sempat berkontak dengan almarhumah, kemudian tim akan melakukan rapid test," kata Ridho Yahya.

Kasus 368 menjadi temuan kedelapan kalinya orang yang meninggal sebelum dinyatakan posiitif Covid-19 dari total 10 kasus meninggal di Sumsel. Dua kasus lainnya meninggal dalam perawatan tim medis.

Ia menyebutkan 10 kasus meninggal di Sumsel tersebar di Kota Palembang (dua orang), Prabumulih (dua orang), serta Banyuasin, OKU Timur, OKI, Musi Rawas, Ogan Ilir, dan Muara Enim masing-masing satu orang. Berdasarkan data harian Sumsel, kasus sembuh masih jauh lebih banyak, yakni 73 orang dari 441 total kasus per 14 Mei.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement