Jumat 15 May 2020 04:07 WIB

Polmatrix: Kepala Daerah Kuasai 6 Besar Elektabilitas Capres

Survei Polmatrix menunjukkan ada enam kepala daerah yang berpeluang maju di pilpres.

Survei Polmatrix sebut elektabilitas Prabowo masih tinggi.
Foto: istimewa/tangkapan layar
Survei Polmatrix sebut elektabilitas Prabowo masih tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei yang dilakukan oleh Polmatrix Indonesia menyebutkan Prabowo Subianto menjadi tokoh dengan elektabilitas terkuat sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024. Selain itu, ada enam gubernur yang juga disebut berpeluang maju pada pilpres mendatang.

"Pemilu 2024 diprediksi menjadi pertarungan elite baru produk pilkada langsung, di mana figur gubernur menguasai enam besar elektabilitas calon presiden," kata Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia, Dendik Rulianto, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis (14/5).

Baca Juga

Menurut dia, dengan habisnya masa pemerintahan Presiden Jokowi pada 2024, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno masih berpeluang maju kembali. Prabowo menempati urutan pertama dengan 18,9 persen, sementara Sandiaga berada di urutan keempat dengan 8,6 persen.

Namun, keduanya akan ditantang oleh figur-figur kepala daerah yang pengaruh politiknya terus meningkat, seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menempati posisi kedua dengan 13,7 persen. Ganjar bersaing ketat dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (12,8 persen), yang sering diunggulkan sebagai capres kuat.

Posisi kelima dan keenam dikuasai oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (7,9 persen) dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (5,6 persen). Di bawahnya terdapat figur Tri Rismaharini (3,0 persen) dan Nurdin Abdullah (1,0 persen).

Menurut Dendik, fenomena tingginya elektabilitas elite baru berlatar belakang kepala daerah membuktikan berjalannya proses demokrasi dan desentralisasi di Indonesia. Posisi mereka sebagai pemimpin pemerintahan di daerah membuat tingkat kedekatan dengan masyarakat yang lebih kuat dibandingkan dengan figur-figur elite politik nasional.

"Sebut saja figur Ketua DPR Puan Maharani yang kerap disebut-sebut sebagai penerus kepemimpinan di PDIP hanya meraih elektabilitas 1,1 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono ketua umum baru Demokrat sebesar 2,7 persen," kata Dendik.

Di antara menteri Jokowi, terdapat nama Erick Thohir (3,6 persen) dan Mahfud MD (1,6 persen). Menurut dia, peluang Prabowo dan Sandiaga masih terbuka lebar karena tingginya elektabilitas Gerindra yang berada di bawah PDIP dan makin jauh meninggalkan Golkar.

"PDIP diprediksi kembali unggul pada Pileg 2024, yang berarti berkuasa 3 periode berturut-turut sejak 2014, memecahkan rekor sejak reformasi," kata Dendik.

Selain itu, elektabilitas PDIP yang meroket hingga 33,3 persen menjadikannya sebagai partai politik yang kuat di Indonesia. Gerindra menyusul dengan 13,7 persen dan Golkar 9,2 persen. Partai-partai berbasis keislaman didominasi oleh PKB (6,2 persen) dan PKS (5,4 persen), sedangkan PAN merosot tinggal 2,2 persen. 

Perpecahan yang membayangi PAN ditandai dengan rencana Amien Rais mendirikan partai baru ditengarai berpengaruh terhadap elektabilitas PAN. Sementara itu, PPP (1,5 persen) makin terancam hilang dari percaturan politik.

Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada 1-7 Mei 2020, dengan jumlah responden 2.000 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Metode survei dilakukan dengan menghubungi responden melalui sambungan telepon sejak 2019 yang dipilih secara acak. Margin of error survei sebesar ±2,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement