REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Kota Semarang mencatat sebanyak 1.538 pelaku UMKM di Ibu Kota Jawa Tengah ini terdampak pandemi Covid-19 dengan bermacam tingkat dampak yang dialami.
"Ada yang terdampak 75 persen sehingga usahanya berhenti, ada yang hanya 50 persen, ada yang 25 persen," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang BambangarangSuranggono di Semarang, Kamis (14/5).
Di Kota Semarang, kata dia, terdapat 17.667 UMKM yang tersebar di berbagai wilayah.
Dari jumlah tersebut, menurut dia, terdapat sekitar 3 ribu UMKM yang menyampaikan bahwa kondisi usahanya terdampak Covid-19, sementara yang melapor ke dinas melalui aplikasi yang tersedia.
Berbagai upaya, lanjut dia, sudah dilakukan Pemkot Semarang untuk membantu masyarakat terdampak Covid-19 ini.
Ia menjelaskan untuk UMKM yang benar-benar berhenti beroperasi akan mendapat prioritas bantuan bahan kebutuhan pokok.
Upaya lain yang dilakukan, kata dia, pemerintah juga telah mengkoordinasi UMKM olahan pangan untuk membuat makanan buka puasa yang dibiayai APBD.
Makanan buka puasa yang dibagikan gratis setiap Jumat tersebut bertujuan agar para pelaku UMKM dapat tetap beroperasi di masa pandemi ini.