REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lampung masih menunggu hasil 179 sampel swab pasien baru maupun lama, yang telah dikirim ke Balai Tekni Kesehatan Lingkungan (BTKL) Palembang. Dari jumlah tersebut, 23 sampel telah diambil kembali untuk diperiksa di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Lampung.
"Masih ada 179 swab yang kita kirim ke Palembang. Kita ambil kembali 23 swab (untuk diperiksa di Labkesda Lampung). Mudah-mudahan sama hasilnya di Palembang dan Lampung. Karena kita baru dalam tahap penggunaan PCR (Polymerase Chain Reaction)," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lampung dr Reihana kepada wartawan di Bandar Lampung, Kamis (14/5).
Reihana, yang juga kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung mengatakan, jumlah sampel swab yang sudah datang di Labkesda Lampung sudah diperiksa dengan menggunakan alat baru PCR bantuan Kementerian BUMN. Dia menjelaskan pemeriksaan sampel swab di PCR dilakukan 12 sampel swab per termin, setelah selesai masuk lagi 12 sampel swab baru.
"Pemeriksaan swab memerlukan beberapa tahap. Butuh waktu enam jam satu swab. Untuk sekali pemeriksaan 12 sampel swab, setelah selesai masuk lagi 12 swab lagi. Sedangkan untuk hasilnya besok akan kami umumkan, apakah positif atau engatif," ujarnya.
Dia menjelaskan, sebanyak 23 sampel swab yang diambil dari Palembang dan dimasukkan ke Labkesda Lampung tersebut, berasal dari RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung, Rumah Sakit Bandar Husada Negara, Kabupaten Tulangbawang Barat, Kantor Kesehatan Pelabuhan. Selain itu, terdapat dua pasien umum yang didapati orang yang bersangkutan meminta surat untuk perjalanan keluar daerah.
Berdasarkan keterangannya, pada Kamis (14/5), terdapat penambahan dua orang PDP yang meninggal dunia. Reihana mengatakan, seorang PDP meninggal dunia berasal dari Kabupaten Lampung Timur. "PDP ini ada riwayat penyakit leukemia dan pneumonia. Tidak ada perjalanan ke luar daerah," jelasnya.
Sedangkan seorang PDP yang meninggal dunia lainnya berasal dari Kabupaten Lampung Utara. Pasien tersebut mengeluh sesak nafas berat. Dia diketahui bekerja di Palembang, dan sering mondar mandir dari Palembang ke Lampung Utara. Setelah dilakukan rapid test, lalu diambil swabnya. "Belum ada konfirmasi hasil swabnya," katanya.