REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tanggul pemecah ombak di pesisir pantai Meulaboh akan segera dibangun.
“Proyek ini bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2020 senilai Rp13,5 miliar, dengan anggaran pelaksanaan (pemenang) tender sebesar Rp11,3 miliar,” kata Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan RakyatKabupaten Aceh Barat, Kurdi, Rabu di Meulaboh.
Menurutnya, ada pun jumlah panjang tanggul yang akan dibangun tersebut untuk tahap pertama di tahun ini mencapai sekitar 210 meter.
Proyek yang ditangani dibawah Pelaksana Satuan Kerja Non Vertikal Jasa Jaringan Sumber Air Sumatera Provinsi Aceh tersebut, kata Kurdi, direncanakan dilakukan pembangunan secara bertahap setiap tahun dan diperkirakan akan tuntas pada tahun 2023 mendatang.
Ia menjelaskan, sesuai kebutuhan di lokasi, panjang tanggul pemecah ombak yang akan dibangun oleh pemerintah pusat tersebut secara keseluruhan mencapai 1,6 kilometer.
“Sebetulnya anggaran pada tahun 2020 ini sebesar Rp35 miliar, namun karena adanya rasionalisasi anggaran, dana tersebut berkurang menjadi Rp13,5 miliar pada tahun ini,” kata Kurdi.
Sementara itu, Bupati Aceh Barat Haji Ramli MS mengatakan tanggul permanen yang akan dibangun oleh Kementerian PUPR Republik Indonesia tersebut, masing-masing berlokasi di kawasan Desa Pasir dan Suak Indrapuri, Meulaboh.
Ia mengharapkan agar tanggul yang dibangun nantinya berkualitas sangat baik dan tahan lama, sehingga tanggul tidak rusak seperti yang selama ini terjadi.
“Semoga tanggul permanen yang akan dibangun ini dapat bertahan lama, sehingga ada langkah penyelesaian dan tidak terulang lagi masalah yang sama dari tahun ke tahun,” katanya.