REPUBLIKA.CO.ID, MOJOKERTO -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur menyatakan seorang pegawai pabrik rokok Sampoerna di Surabaya asal Kabupaten Mojokerto, pada Rabu (13/5) terkonfirmasi positif Covid-19. Sehingga, total pasien positif Covid-19 di daerah itu menjadi 10 orang.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Mojokerto Ardi Sepdianto dalam keterangan pers di Mojokerto, Rabu, mengatakan pasien perempuan berinisal S usia 40 tahun itu menjadi korban virus corona.
"Pasien S yang positif Covid-19 itu merupakan pekerja di Pabrik Sampoerna Surabaya yang bertempat tinggal di Desa Sadar, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto," katanya.
Ardi mengatakan, pasien S ini melakukan uji cepat (rapid test) bersama suaminya di Puskesmas Gayaman, Mojoanyar pada 6 Mei 2020. "Hasil rapid test yang dilakukan oleh Labkesda Kabupaten Mojokerto menyatakan S dan suaminya reaktif," ujarnya.
Ardi menjelaskan, setelah diketahui hasil rapid test keduanya reaktif, keduanya langsung menjalankan tes swab di RSUD Dr Soekandar Mojosari pada 11 Mei lalu.
"Hasil tes swab baru keluar hari Rabu (13/5) ini. Hasilnya, S dinyatakan positif dan suaminya negatif," katanya.
Ia mengatakan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pasien langsung dijemput oleh tim medis untuk dibawa ke RSUD Dr Soekandar Mojosari. "Kepada pasien dilakukan isolasi untuk mencegah penularan Covid-19," kata Ardi.
PT HM Sampoerna telah melakukan penutupan sementara dua pabriknya di Rungkut 1 dan 2 demi mendukung perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya Raya hingga 25 Mei 2020. Upaya itu juga dilakukan demi menghambat penyebaran penularan Covid-19 di Surabaya.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya menilai keputusan PT HM Sampoerna Tbk menutup sementara pabriknya di Rungkut 1 dan Rungkut 2 selama tiga pekan terhitung sejak 11 Mei 2020, sebagai langkah tepat. Dari hasil tes, Total positif Covid dari pabrik PT HM Sampoerna Tbk sebanyak 69 orang.
"Saat situasi sudah kembali membaik dan normal nantinya, pabrik dapat beroperasi kembali mengingat banyaknya jumlah tenaga kerja yang menggantungkan hidupnya di perusahaan itu," kata Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya M. Fikser di Surabaya, Rabu (13/5).