REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Papua Barat mencanangkan kembali pangan lokal sebagai sumber pangan utama selain beras. Tidak hanya sebagai antisipasi krisis pangan akibat dampak virus Covid-19 tetapi juga untuk memperkuat ketahanan pangan dalam jangka panjang secara berkelanjutan.
Hal tersebut disampaikan Drs Dominggus Mandacan selaku Gubernur Papua Barat pada pembukaan Pencanangan Ketahanan Pangan Kampung dengan Penanaman Pangan Lokal. Acara tersebut diadakan pada Senin (11/5) di Kampung Muari Distrik Oransbari, Kabupaten Manokwari Selatan.
Acara tersebut dilaksanakan dalam rangka persediaan logistik pangan masyarakat kampung untuk mengantisipasi dampak virus Covid-19 di Provinsi Papua Barat dan sebagai bukti kalau Papua Barat memiliki lahan yang mampu menghasilkan bahan pangan bagi seluruh masyarakat di Provinsi Papua Barat.
“Saya minta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memperkuat pangan lokal tidak hanya sebagai antisipasi krisis pangan akibat dampak virus Covid-19 tetapi juga untuk memperkuat ketahanan pangan kami dalam jangka panjang secara berkelanjutan. Lahan pangan lokal harus dijaga dan diberdayakan untuk memenuhi kebutuhan kita semua," kata Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan dalam keterangan tertulis yang diterima Republika di Jakarta, Rabu (13/5).
Kemudian, ia melanjutkan penguatan ketahanan pangan tidak boleh berhenti pada penyediaan beras. Namun, juga untuk memperkuat sumber-sumber pangan lokal seperti sagu, umbi-umbian, pisang dan lainnya.
Ia berharap melalui program Penanganan dan Pencegahan virus Covid-19, Pelaksanaan Padat Karya Tunai (PKTD), serta Pemberian Bantuan Langsung Tunai Desa (BLT-DESA) masyarakat di kampung-kampung dapat membuka kebun masing-masing dengan menanam pangan lokal seperti singkong, keledai, betatas, pisang dan lainnya.
Ia menjelaskan Provinsi Papua Barat saat ini memiliki lahan padi kurang lebih 10.500 Ha yang tersebar di beberapa daerah sentra produksi padi, yaitu Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Sorong, Sorong Selatan, Raja Ampat, Fakfak dan Kaimana.
Hasil dari panen padi di Distrik Oransbari seluas 645 Ha ini diperkirakan akan menghasilkan beras sebesar 1.200 ton. Hasil tersebut menunjukkan bahwa Provinsi Papua Barat memiliki lahan yang mampu menghasilkan beras untuk bahan pangan bagi seluruh masyarakat.
“Mari kami jadikan Distrik Oransbari Manokwari Selatan sebagai lumbung pangan, menuju Papua Barat swasembada produksi beras. Saya mengucapkan terima kasih secara khusus kepada petani yang telah bekerja keras untuk melakukan penanaman padi di lahannya," kata dia.
Diketahui, setelah melakukan panen padi sawah, Gubernur Provinsi Papua Barat juga memberikan bantuan bahan pokok secara simbolis melalui Lembaga keagamaan dalam rangka jaring pengaman sosial penanganan dampak virus Covid-19.